Aksi Polisi 'Lumpuhkan Teroris' Penyerang 8 Polsek Jakarta

Simulasi serangan teroris di Polsek Tanah Abang.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Setelah sebelumnya, Kamis 28 Januari 2016, Polres Metro Jakarta Pusat diserbu enam orang teroris, hari ini, Jumat 29 Januari 2016, sebanyak delapan Polsek yang merupakan bagian dari Polres Metro Jakarta Pusat juga diserang anggota teroris.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, diketahui delapan polsek di Jakarta Pusat yang diserang teroris, yakni, Polsek Metro Gambir, Polsek Metro Tanah Abang, Polsek Metro Menteng, Polsek Sawah Besar, Polsek Kemayoran, Polsek Senen, Polsek Cempaka Putih, dan Polsek Johar Baru.

Di Polsek Metro Tanah Abang, skema penyerangan teroris tak jauh berbeda seperti penyerangan yang dilakukan oleh teroris saat menyerang Polres Metro Jakarta Pusat, kemarin. Yang berbeda, adalah jumlah teroris yang menyerang di sana, dan bagaimana cara teroris menjangkau masuk ke area halaman polsek.

"Tiga orang datang ke Komando Polsek Metro Tanah Abang menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata. Lalu, pelaku melakukan pelemparan granat ke arah Polsek yang mengenai ruang jaga," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Polisi, Jefri Siagian di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jumat 29 Januari 2016.

Lalu, lanjut Jefri, usai melempar granat, para pelaku melakukan serangkaian tembakan ke arah petugas menggunakan senjata laras panjang. Akibat hal itu, pihaknya pun melakukan prosedur Panggilan Luar Biasa (PLB) dan alarm of stelling, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

"Kemudian, dilakukan upaya pelumpuhan pelaku oleh personel yang ada di Polsek, dari tim buser Polsek. Para korban teroris dibawa ke RS Polri untuk perawatan. Setelah dilakukan penyisiran oleh anggota Gegana dan dinyatakan steril serta aman, anggota reserse melakukan olah TKP. Demikianlah rangkaian kegiatan simulasi penanggulangan teroris dilakukan," katanya.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara



Jadi, tidak perlu khawatir, hal tersebut lagi-lagi hanya lah sebuah simulasi atau penanggulangan teroris, yang dilakukan guna menghadapi tantangan tugas dari kepolisian. Menyambung Jefri, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Suyatno, mengatakan, simulasi dilakukan guna menghadapi kejadian seperti di kawasan Thamrin beberapa waktu lalu.

"Simulasi ini dilakukan secara serentak di beberapa polsek guna menghadapi serangan bom dan serangan kelompok bersenjata serta penyanderaan," Suyatno menambahkan.

Simulasi di delapan polsek tersebut, diketahui dipimpin oleh para kapolsek yang diikuti oleh para wakapolsek, para kanit, kapolsubsektor, dan anggota jajaran Polsek.

Beberapa tahapan simulasi di antaranya Fight Back, pengamanan markas komando, pengamanan kapolsek, dan wakapolsek.

"Kami berikan juga pelatihan bagaimana pengamanan tahanan dan gudang senjata," ujarnya.

Dengan adanya simulasi tersebut, ke depannya, jajaran polsek di wilayah Jakarta Pusat sudah memiliki SOP dalam penanggulangan teror, serangan bom, dan pembebasan sandera.

Ilustrasi penangkapan teroris.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Mantan narapidana kasus terorisme, Arifuddin Lako, mendukung upaya BNPT dan Kepolisian dalam menuntaskan masalah radikalisme terorisme di Sulawesi Tengah. 

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024