Psikolog: Pembunuh Tidak Satu Meja dengan Mirna di Olivier

Sumber :
  • Facebook Mirna Salihin

VIVA.co.id - Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel, meyakini pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin tidak berada di lokasi kejadian.

Pengacara Jessica Duga Mirna Tewas Karena Sianida di Apel

"Racun dipilih oleh pelaku, karena hanya racunlah yang memungkinkan pelaku mengambil jarak sedemikian jauh dari korban sehingga pelaku tidak menyaksikan korbannya kehilangan nyawa," ujar Reza dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 30 Januari 2016.

Ia menjelaskan, berbeda dengan media kejahatan seperti celurit atau badik. Alat tersebut membuat pelaku kejahatan harus berhadap-hadapan langsung dengan korban. Sementara dengan instrumen racun, pelaku tidak tertangkap kamera dan tidak dilihat langsung oleh saksi mata.

"Nah, logika itu yang menurut saya, sangat kuat dugaan walaupun korbannya ada di situ, lokasinya di situ tapi karena pakai racun, pelaku tidak berada di situ," kata Reza.

Ia berasumsi, aksi pembunuhan tersebut terencana. Ketika aksi pembunuhan sudah terencana, maka pelakunya pun pasti rasional. Sehingga pelaku pasti memiliki kalkulator di kepalanya untuk menimbang agar tujuan kejahatannya tercapai.

"Ya, karena penggunaan racun sekali lagi untuk membangun jarak antara pelaku dan korban, maka mantap saya katakan, kuat dugaan saya pelaku bukan berada di satu meja dengan korbannya," kata Reza.

Baca juga:

Pengacara Jessica Minta Jaksa Agung Turun Tangan
Jessica Kumala Wongso

Pengacara Jessica Ragukan Jumlah Sianida di Tubuh Mirna

Jumlah itu hanya perkiraan atau asumsi dari ahli forensik

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016