- Danar Dono/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerjunkan para pekerja magang untuk mengecek kesiapan rumah-rumah pompa di Jakarta menjelang musim banjir tahun 2016.
Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Tata Air DKI yang seharusnya melakukan tugas itu dianggap tidak pernah melaksanakan tugasnya dengan benar.
"Minta sama orang PU (Tata Air) enggak pernah beres," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 1 Februari 2016.
Sementara, Ahok mengatakan, para pekerja magang dengan cepat mengunggah hasil pemantauan mereka ke sistem Jakarta Smart City. Berkat pelaporan yang dilakukan, Ahok mengetahui keberadaan 21 lokasi rumah pompa yang perlu diberi perhatian untuk memastikan agar rumah pompa itu lancar menyedot genangan dan mengalirkannya ke saluran.
Dengan kondisi ini, Ahok mengatakan, ia semakin yakin Pemerintah Provinsi DKI tidak memerlukan PNS yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Untuk mengerjakan tugas-tugas teknis di lapangan, DKI lebih baik mempekerjakan Pegawai Harian Lepas (PHL) atau pekerja magang. Perekrutan para pekerja lepas dianggap akan lebih menghemat anggaran. DKI tidak perlu menganggarkan hingga Rp18 triliun seperti pada tahun ini untuk keperluan belanja pegawai.
"Kita enggak butuh terlalu banyak pegawai di DKI. Rekrut anak magang aja, suruh kerja dua bulan, tiga bulan," ujar Ahok.