Sumber :
- Rebecca
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat mengakui bahwa Pemda DKI menerima banyak laporan keluhan dari warga, terutama terkait masalah tanah. Namun, persoalan menyangkut tanah ini cukup rumit, sehingga tidak semua laporan dapat direspons cepat.
"Yang paling banyak itu tentang tanah. Kita tahu masalah tanah ini bukan masalah yang sederhana, karena banyak pihak yang terlibat. Dan kita selalu memberikan pelayanan yang terbaik," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016.
Hal itu disampaikan Djarot terkait permintaan Ombudsman RI agar Pemda DKI merespons laporan warga. Menurutnya, warga yang tidak puas dengan respons Pemda DKI akhirnya mengadu ke Ombudsman.
Baca Juga :
DPR Sahkan Sembilan Komisioner Ombudsman
"Sudah ada jawaban (terhadap laporan warga). Hanya saja Ombudsman belum menerima jawaban itu, nanti kita sampaikan kepada Ombudsman," tambahnya.
Djarot pun meminta Ombudsman memfilter laporan warga, termasuk mengecek substansi dan motif laporan. Dari catatan Ombudsman, setidaknya ada 14 laporan warga ibu kota yang perlu mendapat respons tertulis dari Pemprov DKI Jakarta.
Pada kesempatan ini, Komisioner Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan, Budi Santoso memaparkan, laporan dari warga yang masuk, diantaranya mengenai penyerobotan lahan warga menjadi apartemen, ganti rugi lahan untuk pembangunan fly over, dan persoalan perumahan.
"Ada 14 kasus yang mendesak harus mendapat tanggapan. Mereka (warga) sudah lapor ada yang dua bulan, ada yang tiga bulan, ada yang dua minggu, macam-macam," ujar Budi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Djarot pun meminta Ombudsman memfilter laporan warga, termasuk mengecek substansi dan motif laporan. Dari catatan Ombudsman, setidaknya ada 14 laporan warga ibu kota yang perlu mendapat respons tertulis dari Pemprov DKI Jakarta.
