Ahok Ungkap Alasan Jokowi Tak Restui Ridwan Kamil Jadi DKI 1

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Instagram @ridwankamil

VIVA.co.id –  Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan Presiden Joko Widodo menghendaki setiap daerah di Indonesia dipimpin kepala daerah yang baik dan cakap memimpin daerahnya.

Ridwan Kamil: Covid-19 Penyakit Orang Kota

Hal itu menyebabkan Jokowi tidak memberi restu saat Wali Kota yang telah menjabat sejak tahun 2013 itu menghadap dan meminta pendapat terkait adanya dorongan untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.

"Konsepnya Pak Jokowi selaku Presiden adalah bagaimana mengumpulkan orang-orang baik di tiap kota dan kabupaten. Beliau (Jokowi) ingin di tiap kota dan kabupaten itu ada orang bagus yang bekerja untuk kotanya," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 29 Februari 2016.

Ridwan Kamil Setop PSBB di Jawa Barat, Kecuali Bodebek

Ahok mengatakan, alasan itu disampaikan langsung Jokowi kepada Ridwan Kamil. Ahok enggan mengungkap bila dalam pertemuan yang dilakukan antara dirinya, Emil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Balai Kota DKI pada Kamis pekan kemarin, Emil juga sebenarnya telah menyampaikan kepastian tersebut.

Ahok hanya mengatakan, bahwa Ridwan Kamil memang merupakan kepala daerah yang dibuat untuk fokus memimpin Kota Bandung. "Saya pikir, saya bisa ngerti kenapa Pak Ridwan Kamil dibuat untuk difokuskan di Bandung," ujar Ahok.

Ridwan Kamil Tawarkan Proyek Investasi di Jabar Rp700 Triliun

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang dilakukan di Kota Bandung, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Jokowi memintanya mengambil keputusan terbaik terkait rencana untuk maju di Pilgub DKI.

Keputusan terbaik itu berarti tak ada satu pun pemimpin yang dikorbankan (tidak memimpin daerahnya lagi) bila salah satu kandidat kalah.

"Beliau (Jokowi) melihat bahwa saya dan Pak Ahok ini adalah pemimpin daerah yang diapresiasi. Jadi sebaiknya tidak bertanding dalam kondisi, nanti salah satu kalau kalah, menjadi tidak berguna untuk negara," ujar Ridwan Kamil. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya