Penyumbat Saluran Air di Ring I Istana Masih Misterius

Banj Banjir merendam jalan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI belum menemukan pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan sembilan truk lapisan kabel yang menyumbat saluran air bawah tanah di depan Gedung Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang bisa membuat kawasan Ring I Istana terendam.

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Kepala Dinas Tata Air DKI, Teguh Hendarwan mengatakan, pihak Kepolisian sekali pun tidak mendapat laporan adanya pihak yang merasa memiliki tumpukan lapisan kabel.

"Logikanya kalau hilang, ada laporan. Tetapi menurut Kepolisian, mereka bilang belum menerima laporan apa pun," ujar Teguh saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 29 Februari 2016.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Teguh mengatakan, pemerintah saat ini menyerahkan penyelidikan atas kepemilikan lapisan kabel kepada pihak Kepolisian. Pemilik lapisan kabel harus ditemukan karena keberadaannya yang menyumbat saluran air yang cukup vital di pusat pemerintahan bisa membahayakan kawasan Ring I Istana.

"Sekarang kasusnya ditangani Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Mudah-mudahan (pemilik lapisan kabel) segera terungkap," ujar Teguh.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Keberadaan tumpukan lapisan kabel yang menyumbat saluran air di Ring I Istana diungkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Jum'at, 26 Februari 2016, tepat sebelum hujan deras mengguyur Jakarta selama akhir pekan.

Ahok, sapaan akrab Basuki, saat itu menunjukkan foto petugas PHL yang memasukkan tumpukan lapisan kabel ke bak truk. Ahok menuduh ada sabotase yang dilakukan untuk membuat kawasan Ring I Istana tetap terendam setelah kawasan yang sama juga terendam tahun lalu.

"Ini gila. Siapa yang masukin kulit kabel sebanyak itu ke dalam got? Ada orang main isu sama saya," ujar Ahok.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Ahok saat menunjukkan dugaan sabotase banjir di Istana Merdeka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya