- Viva.co.id/Ichsan Suhendra
VIVA.co.id - Musisi Ahmad Dhani makin mantap melawan Ahok pada Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 mendatang. Bila memang mendapat tiket dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dhani siap membuat sejarah baru.
Saat menghadiri undangan Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKB DKI Jakarta Kamis kemarin, 3 Maret 2016, Dhani akan membentuk koalisi besar untuk melawan Ahok. Koalisi yang dimaksud Dhani adalah menyatukan kekuatan partai dan organisasi Islam besar, seperti PKS, Muhammadiyah, PAN, NU, PKB bersama Yusril Izha Mahendra.
"Saya berharap bisa menyatukan PKS, PAN, PBB dan PKB. Itu sejarah untuk Indonesia. PPP juga karena NU. Menarik untuk sejarah Indonesia," kata Ahmad Dhani, Jumat, 4 Maret 2016.
Menurut Dhani, koalisi besar ini dilakukan karena Ahok yang saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, akan mendapat dukungan penuh dari Joko Widodo yang merupakan kader PDI Perjuangan.
"Yang saya pahami Ahok di-backup 100 persen oleh Jokowi. Kemenangan Ahok nanti adalah kemenangan Jokowi. Masih ada faktor KIH KMP di Pilgub DKI nanti," kata Dhani.
Namun, bila PKB nantinya mendukung Ahok, Dhani akan mundur dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Meski begitu, dia akan tetap berada di NU. "Ketika PKB dukung Ahok, saya mundur. Tapi tetap NU," katanya.
Ahmad Dhani mulai melakukan sosialisasi guna menatap pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Hari ini, ayah dari Al, El dan Dul itu akan melakukan pertemuan dengan Yusri Iusril Ihza Mahendra yang juga Calon Gubernur DKI Jakarta yang sama dilirik oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pertemuan keduanya akan dilakukan siang ini di rumah Ahmad Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Meski belum mau melakukan safari politik, tapi Dhani mengakui kalau persiapan pribadinya untuk sosialisasi sudah dilakukan secara matang. (ase)