Ahok Keluhkan Pejabat Tak Paham Sistem E-Budgeting

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus T. Harjanto

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluh soal pejabat eselon II Pemerintah Provinsi DKI (Kepala Dinas/Kepala Badan) yang kerap tak mengerti sistem penganggaran elektronik, e-budgeting.

KPK Selidiki Potensi Korupsi Anggaran Daerah Sengaja Disimpan di Bank

Alih-alih menyusun anggaran berdasarkan hasil musyawarah perencanaan pembangunan terkait Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpinnya, pejabat eselon II malah sekadar memberi instruksi kepada anak buahnya untuk memasukkan rincian anggaran tahun sebelumnya ke sistem.

"Dia biasanya copy paste dan tambahin anggaran," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 17 Maret 2016.

Ahok Ingin Ubah Konsep Operasional Bus TransJakarta

Ahok melontarkan keluhannya saat memberi arahan pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI tahun 2017.

Menurut Ahok, hal itu tak jarang membuat program pemerintah, selama sistem e-budgeting diterapkan sejak 2014, tak sejalan dengan aspirasi masyarakat.

Ahok Bakal Musnahkan Makanan Berbahaya di Jakarta

Hal tersebut menjadi salah satu dasar yang Ahok gunakan untuk merombak pejabat DKI. Dalam perombakan pejabat yang dilakukan berulang kali sepanjang 2015 hingga saat ini, tak jarang pejabat eselon II diberi sanksi demosi atau pencopotan jabatan.

"Saya enggak mau lagi seperti itu. Kalau rancangan anggaran masih banyak perbaikan, berarti (pejabat) eselon III dan eselon IV-nya juga enggak seleksi (tidak benar menyusun rancangan anggaran)," ujar Ahok.
 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani Sebut Dana APBD Jatim Paling Banyak Mengendap di Bank

Sri Mulyani mencatat APBD Jawa Timur sebesar Rp25 triliun masih mengendap di Bank milik daerah dan belum tersalurkan ke rakyat.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2021