Telat Masuk Sekolah, Tubuh Siswi SMP Ini Dijamah Guru

Ilustrasi/Korban pelecehan seksual
Sumber :
  • www.kidsinthehouse.com

VIVA.co.id – Kepolisian terus mendalami kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang siswi SMPN 3 Manggarai, Jakarta Selatan oleh seorang oknum guru bahasa Inggris di sekolahnya berinisial ER (52).

Viral Jukir Liar di Alfamart Rusak Mobil Pelanggan, Polisi Tetapkan Tersangka

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Purwanta mengatakan, penyidik masih melengkapi berkas serta bukti setelah dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap ayah korban, Kamis kemarin, 17 Maret 2016.

"Kami masih tunggu hasil BAP, nanti setelah itu akan kami tindak lanjuti dan masih telusuri. Kemarin ayahnya sudah di BAP," kata Purwanta di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 18 Maret 2016.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Kejadian tidak terpuji itu dialami saat korban telat masuk ke sekolahnya yang berada di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Maret 2016. Pelajar ini oleh ER kemudian diarahkan ke ruang staf guru. Di sinilah, dia diduga mendapat perlakuan tidak senonoh dari ER. Sontak korban histeris dan melarikan diri dari sekolah ke Polres Jakarta Timur.

Namun, karena letak sekolahnya berada di wilayah Jakarta Selatan, korban dengan didampingi ayahnya langsung membuat laporan kejadian itu ke Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 4 Maret 2016 lalu, dengan nomor LP/348/K/III/2016/PMJ/Restro Jaksel.

Terkuak, Alasan Satu Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok Dibebaskan

Visum pun telah dilakukan terhadap NS, dan hasilnya sudah diserahkan ke aparat penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Akibat tindakan pelecehan seksual yang dialami anaknya tersebut, ayah korban mengatakan, NS mengalami trauma cukup parah. Dia juga kerap terbangun dari tidur pada dini hari, kemudian berteriak histeris seperti ketakutan.

"Anak saya terbangun jam 01.00 pagi, terus pukul 02.00 WIB teriak histeris sambil memegangi badannya. Kan saya sebagai orang tua sedih melihat trauma anak saya," ujar ayah korban. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya