Menuju Pilkada Warga Jakarta Diminta Jaga Persatuan

Ilustrasi persiapan logistik untuk pilkada.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat menjaga persatuan menjelang penyelenggaraan Pilkada 2017. DKI Jakarta harus menjadi barometer pilkada di Indonesia.
 
"Jadi begini ya, 2017 ada 101 pilkada, salah satunya DKI. Kami harus menjamin bahwa penyelenggaraan pilkada terutama di Jakarta sebagai ibu kota negara harus berjalan dengan lancar dan aman," kata Djarot usai acara “Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Memperteguh Kebhinekaan” di Jakarta, Kamis 28 April 2016.

Pilkada, Ini Tiga Provinsi yang Bakal Banjir 'Perang Sosmed'

Menurut Djarot, Jakarta sebagai ibu kota dihuni oleh berbagai suku bangsa dan etnis. Oleh karena itu, potensi timbulnya perpecahan menjadi rawan. Djarot mengimbau agar kelompok masyarakat tidak menyebarkan isu-isu yang dapat memancing kerusuhan menjelang penyelenggaraan pilkada.

"Jadi, marilah menjelang pilkada ini, di antara kita tidak menyebarkan perbedaan, sehingga membentuk kelompok-kelompok sendiri yang saling bertentangan. Jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan," kata dia.

Ketua Komisi II Luncurkan Buku Tentang Pilkada Serentak

Untuk DKI, dia melanjutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membentuk Sekolah Agama-agama Bina Damai (SABDA). Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi gejolak menjelang pemilihan gubernur.

Program SABDA menjaring para pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang agama yang bisa menyiarkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan kondisi tersebut, dia optimistis pilkada di Jakarta akan berlangsung kondusif.

215 Pasangan Sudah Daftar Pilkada Serentak 2017

"Kami tadi sampaikan bahwa di Jakarta itu sudah bikin pilot project, mempertemukan mereka (pemuda) semua yang berbasis agama dengan mendirikan SABDA. Namanya Sekolah Agama-agama Bina Damai dan ini sudah angkatan ketiga, tempatnya berpindah-pindah dan bagus," kata Djarot.

Penyelenggaraan pilkada serentak di Indonesia.

Jumlah Calon Kepala Daerah Minim, Parpol Patut Disalahkan

Jumlah kandidat yang tak ideal, jadi bukti parpol malas usung kader.

img_title
VIVA.co.id
29 September 2016