Ahok Tuding Lurah Nakal Manfaatkan Pasukan Oranye

Ilustrasi pasukan oranye
Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Iqbal

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan penilaian setahun dibentuknya Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang biasa disebut pasukan oranye di lingkungan Pemprov DKI.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Secara umum, Ahok memuji kinerja pasukan oranye dalam membantu pemprov melayani keluhan warga Jakarta. Namun bila harus memberikan penilaian, berapa nilai yang akan diberikan Ahok?

"Evaluasi PPSU di atas rata-rata. Kalau kita kasih nilai 60-70 lah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Namun bagi Ahok, kehadiran pasukan oranye bukan tanpa kekurangan. Berdasarkan hasil evaluasi, Ahok mengatakan, masih banyak oknum lurah di DKI yang nakal dan malas, tidak bisa mengarahkan pasukan oranye ini agar lebih baik.

"Kelemahannya ada pada pemimpin, yakni oleh lurah bermasalah. Padahal lurah sebagai estate manager semua sudin adalah konsultan dan kontraktor. Dan dia tidak melakukan hal itu, jadi hanya tungguin Qlue (aplikasi untuk melaporkan kondisi Jakarta) aja," ujar Ahok.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Menurut Ahok, oknum lurah malas ini ada yang memanfaatkan PPSU untuk mengurusi Qlue. Padahal, Qlue itu adalah tugasnya lurah untuk merespon dan melaporkan setiap masalah yang ada di wilayahnya. "Dia (PPSU) ngadu sendiri. Dia foto sendiri pakai handphone orangnya. Dia kirim langsung, dia foto, dia kerjain," terangnya.

Dalam kasus lainnya lanjut Ahok, ada warga yang meminta pekarangan rumahnya dibersihkan oleh PPSU, Ahok menyebut tarif yang dikenakan lurah setempat kepada warga mencapai Rp3 juta-Rp4 juta.

"Kalau kamu mau potong pohon di rumah kamu, berarti kamu punya duit. Oke Rp3 juta-Rp4 juta, aku beresin pohon kamu, aku beresin semua jadi rapi, tetapi dia pakai PPSU yang kerjain. Ada oknum yang seperti itu," ungkapnya.

Atas dasar itu, Ahok menegaskan jajaran pejabat di kelurahan agar tidak takut melaporkan jika lurahnya bersikap curang. Jika jajaran pejabat kelurahan tidak berani melaporkan lurahnya, Ia mengancam akan merotasi semuanya secara satu paket.

"Nanti misal satu kelurahan, terus main nih. Kita cuci gudangnya seluruh pejabat struktur, sikat habis saja. Satu kelurahan dicuci, bersihin, dan di pindahin. Kita sudah punya data nih, kita kasih dia kesempatan 1-2 bulan ini mau berubah enggak," ujarnya.

Laporan: Jeffry Sudibyo

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya