Kata Keluarga Tentang Kelebihan Sandiaga si Pesaing Ahok

Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Salah satu keluarga bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Arief Rachman mengungkapkan potensi yang dimiliki keponakannya khususnya untuk memimpin Jakarta.

Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan

"Kalau sekarang dijadikan gubernur, saya anggap ia punya potensi yang dikembangkan. Ada lima potensi. Pertama spiritual. Itu luar biasa," kata Arief dalam perayaan ultah ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.

Menurutnya, gaya Sandi seakan lebih ke barat-baratan dan menganut kebebasan mutlak. Tapi ia menilai spiritualitas Sandi kuat. Melalui kekuatannya pada agama, ia harap Sandi tidak sombong ketika memenangkan pilkada dan tak berhenti mengabdi pada negara ketika kalah.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

"Kedua, potensi intelektual. Dari SMA, saya perhatikan dia selalu berada di tempat yang diperhitungkan guru. Guru kalau lihat Sandi tidak bisa diremehkan. Dia juga punya intelectual integrity yaitu keberpihakan pada ilmu dan tanggung jawab pada ilmu. Saya pikir dia juga intelek untuk menghadapi tantangan yang berat," kata Arief.

Ia juga menilai Sandi memiliki kekuatan emosional. Ia mencontohkan ibunda Sandiaga susah ditundukkan karena sifat disiplinnya dan seolah tak ada fleksibilitas. Tapi emosi Sandi bisa menggoyang keteguhan ibundanya.

Keren! Bali Jadi Destinasi Pilihan Sadhguru untuk Healing dan Terapi Penyembuhan

"Ke empat, Sandi memiliki kekuatan jasmani. Dia pelari, dan basketnya engga berhenti. Di situ dia belajar jadi orang sportif. Kalau kalah ya kalah," kata Arief.

Selanjutnya, kelima, Sandi dinilai memiliki potensi sosial. Ia tak bisa membayangkan keponakannya saat menjadi gubernur dan menggusur perumahan warga. Ia meyakini Sandi akan memerlukan waktu yang lama untuk bisa menggusur karena tak ingin ada airmata yang keluar saat menggusur.

"Ini bukan dalam rangka supaya Anda (Sandi) menang. Supaya fair dia punya kekurangan. Kadang tidak bisa bagi waktu. Saya suka heran waktu dia seminggu 7 hari atau 10 hari. Tahu-tahu ada di sini, di sana. Saya takut kesehatannya," kata Guru Besar di Universitas Negeri Jakarta ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya