Pengakuan Ahok, Tak Pernah Lihat Catatan Keuangan Relawannya

Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, sama sekali tak turut campur mengurus sumber pembiayaan operasional komunitas relawan pendukungnya, Teman Ahok.

Ini Perjanjian Pengembang dengan Pemprov DKI

Sejak komunitas relawan itu terbentuk, di tengah kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada bulan Maret 2015, Ahok, sapaan akrab Basuki, menyebut, sama sekali tak terlibat dalam urusan internal komunitas itu.

"Saya sama Teman Ahok, saya enggak pernah tahu pembentukannya. Enggak pernah tahu operasionalnya. Sampai hari ini pun saya belum pernah lihat (catatan keuangan Teman Ahok)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 16 Juni 2016.

Ahok dan Sunny Tiba di Pengadilan Tipikor

Maka dari itu, Ahok beranggapan, dilontarkannya tuduhan dia mengalihkan pembayaran dana kontribusi tambahan pengembang reklamasi, yang seharusnya menjadi pendapatan pemerintah, menjadi kas Teman Ahok, sekadar manuver politik.

Ahok beranggapan, gagalnya isu dugaan korupsi dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk menumbangkannya, menjadi penyebab isu itu dihembuskan.

Agung Podomoro Sudah Bayar Sebelum Raperda Reklamasi Sah

Ahok meminta Junimart Girsang, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, tidak asal tuduh. Untuk membuktikan Teman Ahok bersih, Ahok mempersilakan Teman Ahok diperiksa, baik oleh DPR sendiri, atau lembaga lain yang dianggap tepat.

"Harusnya kalau dia menuduh seperti itu, dia mesti periksa saja yang dituduh. Saya mana mengerti urusan begituan? Ya panggil dong mereka (Teman Ahok). Saya percaya saja mereka profesional," ujar Ahok.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Junimart Girsang melontarkan pertanyaan kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kompleks Gedung DPR, Rabu, 15 Juni 2016. Junimart yang merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertanya, apakah KPK mengetahui tentang adanya dugaan aliran dana kontribusi tambahan pengembang reklamasi ke Teman Ahok saat menyelidiki dugaan suap proyek itu.

Junimart mengatakan sekadar menerima informasi dan hanya ingin mengetahui apa KPK menyelidiki juga hal itu. "Ada informasi yang saya dapatkan tentang uang Rp30 miliar dari pengembang reklamasi untuk Teman Ahok melalui Sunny (Sunny Tanuwidjaja, staf pribadi Ahok) dan Cyrus (Cyrus Network)," ujar Junimart.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya