Gerindra: Ahok Suka Loncat Sana-sini

Ketua Tim Penjaringan balon Gubernur DKI Jakarta Partai Gerindra, Syarif.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Ketua Tim Penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Partai Gerindra, Syarif, mengaku tidak kaget dengan apa yang dilakukan bakal calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Menurut dia, pernyataan Ahok terkait berubahnya pilihan dari maju secara independen menjadi ikut partai politik (parpol) adalah bentuk ketidakkonsistenan.

"Takut tak dicalonkan (parpol), makanya dibuat pengumpulan KTP (kartu tanda penduduk)," kata Syarif di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Juli 2016.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Politisi Gerindra itu menambahkan, karakter Ahok bisa terlihat saat ia sering pindah keanggotaan partai politik. Dan itu dinilainya sudah melekat sebagai karakter Ahok.

"Saya tak kaget, karena karakter Ahok seperti itu. Dia suka loncat sana loncat sini," ujar Syarif.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan
Syarif juga meragukan tentang satu juta KTP dukungan warga DKI Jakarta yang telah diklaim terkumpul oleh Teman Ahok.

Menurutnya, dengan memilih maju melalui jalur parpol, hal itu menujukkan bahwa Ahok gagal memberikan contoh politik yang baik bagi rakyat Indonesia.

Diketahui, sepanjang karier politiknya, Ahok sudah beberapa kali berpindah-pindah partai politik.

Ahok masuk Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB). Dia menjabat sebagai Ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur.

Di tahun 2009, Ahok mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI di daerah pemilihan Bangka Belitung dari Partai Golongan Karya. Ahok duduk di Komisi II DPR.

Ahok menyatakan niatnya untuk maju di Pilgub DKI dari jalur independen pada 2011. Namun, KTP yang dikumpulkan tak memenuhi kuota.

Ahok lalu bisa berpasangan dengan Joko Widodo maju di Pilgub DKI berkat Pemimpin Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sejak saat itu, Ahok resmi keluar dari Partai Golkar dan bergabung dengan Gerindra.

Masa kebersamaan Ahok dengan Gerindra juga hanya seumur jagung. Pada September 2014, Ahok menyatakan keluar dari Gerindra.

Ahok kemudian memimpin Jakarta, setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden. Untuk kembali berkuasa, Ahok mencoba maju dari jalur independen. Sejuta KTP warga DKI sudah terkumpul berkat Teman Ahok.

Namun, belakangan dia justru maju melalui jalur partai politik. Sejumlah parpol sudah menyatakan siap mengusung Ahok untuk kembali memimpin Ibu Kota. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya