Ahok Berencana Terapkan ERP di Jalan Layang Ciledug-Tendean

Penyelesaian Jalan Layang Tendean-Ciledug
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sedang mengkaji kemungkinan jalan layang khusus untuk Koridor 13 bus TransJakarta – yang menghubungkan Jalan Ciledug Raya, Tangerang, dengan Jalan Kapten Tendean di Jakarta Selatan – agar bisa juga dilalui kendaraan pribadi. Namun, kendaraan pribadi harus bayar bila menggunakan jalan layang itu.

Keuntungan yang Didapat Jika Gage Diganti dengan Jalan Berbayar

"Kita lagi pikirin, yang lain boleh masuk," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Rencananya kendaraan yang melewati jalan layang khusus itu, akan menggunakan mekanisme pembayaran secara elektronik, seperti yang akan diterapkan pada jalan protokol dengan sistem electronic road pricing atau ERP.

Nanti Lewat Jalan Berbayar di Jakarta Bayar Rp19.900

"Kita pikirin dengan pasang ERP misalnya," ujar Ahok.

Lebih lanjut, Ahok mengatakan, jalan layang yang pembangunannya dimulai Maret 2015 dan memakan pagu anggaran tahun jamak sebesar Rp2,5 triliun itu, hingga saat ini masih berjalan sesuai target. Jalan layang sepanjang 9,3 kilometer itu ditargetkan rampung Desember nanti.

Waduh di Jakarta Rencananya Ada 18 Ruas Jalan Berbayar

Terkait kendala pembebasan lahan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah diinstruksikan agar mempercepat proses pembebasan lahan yang bermasalah, seperti di Kebayoran Lama.

Menurutnya, Badan Pertanahan Nasional memiliki aturan yang melonggarkan proses pengadaan lahan untuk kepentingan umum, termasuk pembangunan jalan layang. Aturan itu menjamin pengadaan bisa dilakukan tanpa melibatkan notaris. Dengan demikian, pengadaan lahan untuk jalan layang itu bisa dipangkas sehingga mempercepat prosesnya.

"Harusnya enggak ada alasan lagi (pengadaan) lahan tersendat," ujar Ahok.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya