Wakil Wali Kota Depok Marah Soal Predator Seks

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna (baju putih)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mendesak aparat kepolisian dapat menghukum berat terhadap D, pelaku pencabulan yang menjerat sejumlah bocah laki-laki di Kota Depok, Jawa Barat.

Pelaku Pencabulan Ditangkap Polres Serang, Korban Dicekoki Miras

"Jujur saya lemas bercampur marah mendengarnya. Saya berharap pelakunya bisa dihukum berat," katanya pada VIVA.co.id, Minggu, 4 September 2016.

Untuk mencegah adanya kasus serupa, Pradi pun berjanji akan mengerahkan Satpol PP untuk ikut aktif dalam melakukan patroli bersama aparat kepolisian.

Diduga Cabuli Anaknya Sendiri, Polisi Periksa Petugas Damkar Jaktim

"Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus jaga anak-anak kita dari bahaya seks yang menyimpang. Untuk para korban, kami juga akan siapkan pendampingan psikologis untuk memulihkan traumanya," janji Pradi.

Dia mengatakan, Satpol PP nantinya akan turut aktif melakukan pengawasan di tempat umum. "Ini akan kami lakukan untuk menekan ruang gerak pelaku kejahatan, ya intinya bersama TNI-Polri, kami siap menjaga kota ini agar tetap kondusif," ujarnya.

Respons Damkar Jakarta Soal Viral Petugasnya Diduga Cabuli Anak Kandung Sendiri

Sementara itu, tim penyidik unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Depok terus mengembangkan kasus usai tertangkapnya D, pedagang mainan yang diduga telah mencabuli empat bocah laki-laki di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho mengatakan, pengembangan dilakukan karena jajarannya yakin jumlah korban akibat perbuatan pelaku cukup banyak.

"Kemungkinan lebih dari empat, sebab keterangan yang kami dapat lebih dari itu. Ini yang sedang kami telusuri," katanya pada VIVA.co.id, Minggu, 4 September 2016.

Pelaku, kata Teguh, bekerja sebagai pedagang mainan di sekolah dasar. Untuk menjerat para korbannya, D kerap mengiming-imingi uang dan ponsel. "Pelaku kemudian membawa korbannya ke rumah ada juga yang sempat dibawa ke puncak," ujarnya.

Kasus ini terbongkar setelah salah satu korban yang masih di bawah umur itu, mengadukan perbuatan bejat pelaku ke orangtua. Setelah mendapati laporan itu, Tim Srikandi yang merupakan pasukan khusus kejahatan anak dan perempuan Polresta Depok bersama tim Buser Polsek Sukmajaya mengepung kediaman pelaku di kawasan Sukmajaya, Depok, Sabtu, 3 September 2016.

"Saat ini yang bersangkutan telah berhasil kami amankan. Diduga, korbannya bakal bertambah karena ini masih dalam pengembangan," kata Teguh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya