Pasukan Ungu Disiapkan Tangani Penderita Demensia di Jakarta

Ilustrasi lansia
Sumber :

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berkomitmen mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah terhadap demensia. Komitmen ini diwujudkan dengan membentuk ‘pasukan ungu’. Pasukan yang akan bertugas menangani laporan masyarakat mengenai adanya penderita demensia yang hilang atau tersesat di jalan.

Terminal Lucidity, Fenomena Seseorang Mendadak Sehat Sebelum Maut Menjemput

"Saat ini pihak kami bersinergi dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dengan melatih petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial atau ‘pasukan ungu’. Petugas tersebut nanti akan melakukan penjemputan lansia telantar yang mengalami demensia," kata ketua Alzeimer's Indonesia, Dian Purnomo, di Jakarta, Selasa, 6 September 2016.

Dalam pelatihan nanti, ‘pasukan ungu’ akan dikenalkan dengan gejala-gejala umum demensia, seperti gangguan daya ingat, gangguan komunikasi, perubahan suasana hati, perilaku, dan kerap keliru mengambil keputusan.

Sadis, Pegulat WWE Chris Benoit Bunuh Anak dan Istri Lalu Gantung Diri

Di samping itu, pihaknya juga memberikan pengetahuan mengenai cara penanganan yang tepat jika petugas mendapati seorang lanjut usia yang kebingungan di jalan atau terindikasi demensia.

"Cara menangani Orang Dengan Demensia yang tersesat, pertama kali harus berikan kenyamanan. Kita juga harus sopan dan berikan mereka perhatian. Kita sebagai petugas juga harus sabar," ucap Dian.

Dipengaruhi Hipertensi, Gimana Cara Cegah Demensia di Usia Senja?

Pelatihan ini akan berjalan seiring dengan pembenahan infrastruktur untuk menjadikan Jakarta Ramah Lansia.

"Tidak hanya dinas sosial yang kami libatkan, tapi juga dinas kesehatan, wali kota, camat, kelurahan, RT dan RW. Mereka akan jadi bagian dari 'pasukan ungu' juga bersama relawan Yayasan Alzheimer Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial DKI Jakarta Mariana mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan sekitar 50 orang petugas P3S yang berada di lima wilayah kota untuk mengikuti pelatihan menjadi 'pasukan ungu'.

"Mereka dilibatkan untuk menjadi 'pasukan ungu' yang akan menjemput lansia hilang atau tersesat, dan mengantarkannya ke puskesmas dan panti. Mereka akan diberikan Standar Operasional Prosedur dalam melakukan penjemputan," kata Mariana.

Masyarakat pun bisa melapor jika menemukan seorang lansia yang hilang atau tersesat, melalui aplikasi Qlue. Di aplikasi itu ada kategori lansia yang akan langsung terhubung ke lurah setempat atau aparatur terkait.

"Petugas akan melakukan tindak langsung menuju lokasi di mana ada lansia telantar. Mereka akan mengantarkan ke panti atau puskesmas tergantung kondisi lansia itu. Dengan begitu lansia itu akan mendapatkan pelayanan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya