VIVA.co.id – Keluarga Sakinah Azzahra (16), siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Bunda Kandung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang hilang karena diduga diculik, mengadukan kasus itu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Tante Azzahra, Herlinda, mengatakan bahwa keluarga terpaksa mengadukan kasus itu ke KPAI karena sudah 31 hari sejak dinyatakan hilang pada 15 Agustus 2016, kepolisian tak kunjung bisa mengungkap kasus itu.
"Kita buat pengaduan ke KPAI juga. Kata KPAI untuk sementara akan dipantau terus sampai ke kepolisian," kata Herlinda kepada VIVA.co.id, Kamis, 15 September 2016.
Herlinda mengatakan, saat melaporkan kasus itu, KPAI juga meminta bukti laporan polisi kepada keluarga. Hal itu, untuk memudahkan KPAI dalam menindaklanjuti pengaduan. "Dia menunggu bukti LP dari kepolisian, karena tadi kita lupa bawa (bukti LP)," ujarnya.
Herlinda mengatakan, KPAI akan melakukan terapi psikologi terhadap korban jika Azzahra sudah berhasil ditemukan. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan trauma dan terapi mental terhadap korban.
"Kalau anaknya sudah pulang dia (KPAI) akan siapkan psikolog, untuk menyiapkan mental si anak. Dia akan terus mendampingi kata KPAI," ucapnya.
Siswi kelas dua SMA Bunda Kandung hilang dan diduga diculik pria berinisial IRV alias Tile. Saat dibawa pergi, Azzahra masih mengenakan seragam pramuka. Sebab, Azzahra dibawa dengan motor sepulang sekolah tak jauh dari sekolahnya.
Diculik 33 Hari, Siswi SMA Bunda Kandung Jalani Tes Kejiwaan
Dijadwalkan jalani tes tersebut di RS Polri.
