Anies: Keragaman Indonesia Tercermin di Glodok

Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sapa warga di Pasar Glodok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Saat mengunjungi Pasar Glodok, Jakarta, bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengungkapkan kawasan Glodok sebagai cerminan Bhinneka Tunggal Ika, dalam kehidupan sehari-hari.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Hal ini karena kawasan yang dikenal publik sebagai lokasi sentra penjualan alat elektronik di Jakarta, ditinggali mayoritas warga keturunan Tionghoa.

"Glodok dapat dikatakan cermin ke-Bhinneka-an. Terdapat beberapa rumah ibadah yang memiliki nilai sejarah, seperti Gereja Santa Maria de Fatima, Klenteng Kim Tek Ie, dan Klenteng Toa Se Bio," kata Anies dalam kunjungan ini, Minggu, 23 Oktober 2016.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Oleh karena itu, menurut Anies, pelaksanaan Pilkada Jakarta harus mampu menampilkan contoh yang baik, dengan menggelar kontestasi dalam keberagaman demi kemajuan bersama warga Jakarta. 

"15 Februari besok bukanlah kita memilih Agus, Basuki, atau Anies. Tapi, 15 Februari itu adalah hari yang menentukan bagaimana warga ingin melihat Jakarta berubah 5 tahun ke depan," ungkapnya.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Bila dipercaya memimpin Jakarta lima tahun ke depan, dia dan Sandiaga Uno bertekad membangun kehangatan hubungan antar warga DKI. Nuansa kebersamaan itu diyakini berguna dalam menyelesaikan persoalan sosial di ibu kota, termasuk mencegah potensi konflik suku, agama, ras, dan antargolongan.

Selain itu, dia menilai pemimpin Jakarta ke depan, sebaiknya adalah sosok pemimpin yang mau menghormati, menghargai, dan dekat dengan warganya. Sehingga berbagai persoalan yang muncul dapat diselesaikan bersama-sama.

"Karena itu Jakarta harus memilih pemimpin yang menghormati rakyatnya, menghargai rakyatnya," ujarnya.

"Membangun Jakarta juga tidak boleh abai dengan kesenjangan dan potensi perpecahan. Pembangunan harus berjalan sebagai gerakan bersama, maju bersama, rukun bersama, dan aman bersama," jelas  Anies.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya