Anies Kritik Banyak Program Pemprov Jakarta Tak Jalan

Anies Baswedan menghadiri HUT ke-3 Asril Center di bilangan Duren Sawit, Jaktim.
Sumber :
  • bobby Agung

VIVA.co.id - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengkritik program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selama ini banyak tak berjalan maksimal. Indikatornya adalah hanya 68 persen anggaran yang diserap, masih sisa 32 persen yang belum digunakan.

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

"Di Jakarta, dari jumlah perencanaan yang tadinya seratus persen, yang terlaksana enam puluh delapan persen," kata Anies saat berpidato di hadapan para relawan pendukungnya di Roemah Djoeang, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu sore, 29 Oktober 2016.

Satu di antara penyebab penyerapan anggaran tak optimal itu, menurut Anies, karena komunikasi buruk Pemerintah Provinsi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. "Mengapa program tidak jalan semestinya, karena (Pemerintah Provinsi dan DPRD) bermusuhan, berseberangan."

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

Menjalankan pemerintah daerah yang kompleks seperti Jakarta, katanya, tak bisa mengandalkan kebijakan tunggal seorang gubernur. Soalnya banyak pihak terkait yang mesti dilibatkan, di antaranya, DPRD sebagai lembaga yang berfungsi pengawasan, legislasi, dan penganggaran.

Pelibatan pihak lain, Anies menegaskan, meniscayakan komunikasi yang baik. Begitu juga dengan proses penyelenggaraan pemerintahan pusat. "Republik ini seharusnya diurus dengan komunikasi," katanya.

Presiden PKS: Saatnya Pak Anies Mendukung Kader PKS untuk Maju di Pilkada DKI

Anies menyampaikan kepada para pendukungnya tentang komitmen menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, termasuk bersih dari korupsi maupun pungutan liar alias pungli. Dia ingin menerapkan transaksi elektronik dan e-planning demi mengurangi transaksi secara tunai yang berpotensi terjadi korupsi ataupun pungli.

Sugianto, relawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang hadir di Roemah Djoeang, menginginkan Jakarta kembali ke zaman Ali Sadikin. Banyak tempat bagi para seniman untuk berekspresi.

Dia kemudian meminta komitmen Anies untuk mengembalikan Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai pusat kesenian di Jakarta seperti saat di masa Gubernur Ali Sadikin.

Anies menjawab tegas siap membuat banyak tempat berekspresi di Jakarta, seperti ruang untuk berkesenian.

"Kita ingin ada tata ruang untuk seniman. Kaki lima jadi ruang ekspresi seni. Seperti VW dan Vespa kuno yang saya gunakan ketika pawai tadi. Itu umurnya lima puluh tahun, tapi dirawat dengan hati. Efeknya tidak kalah dengan mobil terbaru," jawab Anies untuk Sugianto.

"Kita akan perhatikan TIM dan ruang-ruang untuk berkegiatan di RT dan RW," lanjut dia.

Laporan: Afra Augesti / Jakarta

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya