Intelijen Incar Lokasi Rawan Penolakan Ahok-Djarot

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Aksi kampanye dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 salah satu pasangan cagub-cawagub DKI, sempat diwarnai kericuhan. Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, dalam kampanye paslon cagub dan cawagub, Polda sudah menyiapkan pola pengamanan.

"Yang jelas, terkait dengan pengamanan, kami sangat bergantung pada jumlah peserta kampanye yang diundang. Kehadiran mereka itu juga pertimbangan kami untuk menghitung berapa petugas yang kami akan turunkan," kata Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 10 November 2016.

Selain itu, terkait ancaman-ancaman, polisi melalui informasi intelijen telah memetakannya.

"Terkait dengan ancaman yang ada di depan mata dari informasi intelijen. Misalnya ini wilayah ini kelihatannya basisnya paslon nomor berapa, tentunya kami juga akan meneliti itu," katanya.

Hal tersebut, kata Awi, untuk mengantisipasi penolakan kampanye paslon cagub dan cawagub berujung hal-hal yang tidak diinginkan. "Makanya kami lakukan pengamanan," ucapnya.

Ia pun menambahkan, jika memang nantinya dari informasi adanya ancaman yang cukup berarti, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan penebalan personel pengamanan.

"Tapi kalau jumlahnya berapa, itu sangat subjektif dari Kapolres masing-masing jajaran. Berapa personel untuk merencanakan pengamanan itu. Sesuai penilaian para Kapolres lah," katanya.

Sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan kampanye, pasangan cagub dan cawagub, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat mendapatkan penolakan dari beberapa warga. Atas hal tersebut, timses Ahok-Djarot sudah melaporkan ke Badan Pengawasa Pemilu (Bawaslu) pada Rabu 9 November malam.

Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama
Pendeta Gilbert Lumoindong

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dipolisikan gegara khotbah kontroversialnya oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024