Sandiaga Tak Mau Jadi Pemimpin Satu Golongan

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Eduward Ambarita

VIVA.co.id –  Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, warga Jakarta harus menjunjung tinggi demokrasi dan menerima adanya keberagaman. Hal ini ia katakan, saat ditanya mengenai adanya penolakan warga terhadap salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Bagi saya, kita harus menjunjung tinggi demokrasi yang sejuk dan mendorong persatuan. Karena keberagaman adalah kekayaan negara," kata Sandi saat kampanye di Jalan H. Soleh RT 11/ RW 03, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 15 November 2016.

Seperti diketahui, beberapa waktu sebelumnya di wilayah Kebon Jeruk ini, sekolompok warga sempat menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kunjungan kampanyenya sebagai calon petahana Gubernur DKI Jakarta.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Sandi mengatakan, dia tak mau dipersepsikan menjadi calon pemimpin yang dipilih berdasarkan hanya oleh salah satu kalangan. Antusiasme warga, kata Sandi, harus dilihat sebagai calon kepala daerah untuk mendengar aspirasi warga.

"Saya tidak mau menanggapi calon petahana. Tapi aspirasi warga harus didengar. Kita tidak mau menjadi pemimpin hanya di kalangan kita. Kita harus mengapresiasi aspirasi warga," ujarnya.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Sandi yang juga berlatar belakang pengusaha ini juga mengatakan, dari sejumlah tempat di Jakarta yang ia datangi, terlihat sambutan warga yang menerima dirinya untuk memaparkan program kerja dalam lima tahun ke dapan.

Ia berharap, menjelang pemungutan suara pada 15 Februari 2017, masyarakat tetap menjaga persatuan agar perhelatan Pilkada serentak ini berjalan damai.

"Mayoritas masyarakat sangat antusias dan menatap 15 Februari 2017 secara baik. Sehingga tetap damai dan rukun," ujar Sandi.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya