Sindiran Sandiaga Uno Soal Kampanye Ahok dan AHY

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta semakin panas. sindiran demi sindiran terkait program kerja antar pasangan calon semakin fulgar digaungkan pada masa kampanye yang telah digelar sekitar tiga minggu ini. 

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Sindiran tersebut terlontar dari salah satu Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, Dia mengaku tak akan mengikuti jejak pesaingnya calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk melibatkan artis dalam aktivitas kampanye. 

Menurutnya, dalam masa kampanye ini, calon kepala daerah sebaiknya menawarkan program kerja kepada masyarakat dan tidak sekadar mencari popularitas.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Ini bukan ajang konser popularitas, tapi ini konser untuk menangkap gagasan terbaik bagi warga Jakarta yang lebih baik dan sejahtera," kata Sandiaga saat kampanye di Jalan Muhajar Ujung RT 04 / RW 03, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa 15 November 2016.

Meski dalam barisan pendukungnya terdapat sejumlah artis ikut berpartisipasi sebagai juru kampanye, namun ia menegaskan, hal itu tak menganggu jadwalnya dalam berkampanye, untuk menyapa warga secara langsung dengan menyambangi rumah-rumah warga. 

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Tapi saya fokus di masyarakat. Jadi kalau ada artis, pak Pandji yang mau gabung, ya, welcome. Bu Olla Ramlan juga mau gabung di tim pakar, welcome. Tapi kegiatan seperti ini warga mau bicara sama calon pemimpin," kata dia.

Sementara itu, Sandiaga juga menyinggung adanya kegiatan kampanye di posko pemenangan pasangan  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang menjadikan tempat tersebut sebagai wadah untuk warga menyampaikan aspirasi dan mengadukan keluhannya.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, bahwa permasalahan warga saat ini ada di pemukiman padat penduduk dengan menyampaikannya langsung kepada calon pemimpin. Bukan mengharapkan didatangi ke posko yang ada di kawasan elit

"Di titik titik pemukiman kumuh dan miskin. Itu rumah kita. Kadang mereka juga segan ke rumah elite," tandasnya.

Selain cara berkampanye Ahok, Sandi juga menyindir program kerja Calon Gubernur DKI lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono, merencanakan program Rp1 miliar untuk diberikan ke setiap Rukun Warga (RW) tiap tahunnya. 

Dia menganggap, dana sebesar itu sebaiknya dikaji terlebih dahulu, bukannya dijanjikan ke masyarakat. Apalagi belum jelas manfaatnya untuk pemberdayaan masyarakat. 

"Bantuan itu harus lebih dipastikan keberdayaannya, manfaatnya untuk kegiatan kegiatan," kata Sandiaga tambahnya.

Sandi melanjutkan, dengan anggaran yang dimiliki pemerintah DKI Jakarta saat ini, bisa - bisa saja pemerintah menggelontorkan dana itu kepada masyarakat. Bahkan, Sandiaga mengklaim, sudah merencanakan program yang hampir serupa dengan Agus, yang menggelontorkan dana yang sama dengan pendekatan berbeda.

"Bedanya dari Nomor satu mungkin dari segi manfaatnya. Kita melihat bagaimana memberdayakan ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), Majelis Taklim, guru paud. Pak RW-nya nanti berbasis program, jadi ga satu blok dapat Rp1 miliar," ujar Sandiaga. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya