Djarot: Minimal Dua Periode untuk Bangun Jakarta 

Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath

VIVA.co.id – Dua pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta, mempunyai cara tersendiri untuk merebut suara-suara yang belum menentukan pilihannya, atau biasa disebut undecided voters

Golkar Ngotot Ajukan Kader Internal di Pilgub Jakarta 2024

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, penyumbang dana untuk kegiatan kampanye dirinya dengan Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, 50 persen disumbang oleh warga yang berusia 40 tahun ke bawah. 

Tidak hanya itu, dari total dana kampanye saat ini, sebanyak 68 persen warga yang mendukung, menyumbang di bawah Rp500 ribu. Karena itu, dia optimistis bisa merebut suara yang belum menentukan pilihan pada 15 Februari mendatang. 

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Lima tahun masih belum cukup. Minimal dua periode," kata Djarot di Ballrom Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 15 Desember 2016. 

Menanggapi pernyataan Djarot, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan pun kembali mengkritik pola pembangunan yang dikerjakan petahana yang hanya mengandalkan pembangunan fisik semata.

Ahok Ajak Ahokers di Sumut Pilih Djarot

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pemerintahan yang akan dibangun dirinya dengan Sandiaga Uno tidak hanya pencitraan, berdasarkan realitas tanpa dibentuk secara otentik. 

Sandiaga Uno, juga menambahkan, Anies Baswedan telah terbukti dalam rekam jejaknya, seperti yang dia lakukan semasa membangun Indonesia Mengajar. Menurut Sandi, apa yang dilakukan Anies, bisa menggerakkan manusia dalam artian positif, yakni partisipasi masyarakat. 

"Ketika kita bicara karyanya terlihat, di situ ada pemimpinan, ada problem. Pancasila bukan hanya bicara, ketika minoritas bisa memimpin. Pancasila akan menjadi puncaknya, bila terjadi keadilan di seluruh Indonesia," ujar Anies. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya