Janji Cagub Agus Yudhoyono Pada Etnis Tionghoa di Jakarta

Cagub DKI Jakarta, Agus Yudhoyono, dan istrinya, Annisa Pohan.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA.co.id – “Gerilya lapangan” tak henti-hentinya dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, guna meraih dukungan suara untuk Pilkada 2017. Salah satunya adalah bertatap muka dengan masyarakat etnis Tionghoa pada Kamis malam, 15 Desember 2016

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Dalam kunjungannya ke komunitas Gerakan Nasional Tionghoa Demokrat (Genta), Agus yang didampingi oleh sang istri, Annisa Pohan, didaulat menjadi koko dan cici. Mereka pun disematkan pakaian tradisional khas Tionghoa, Chipao dan Congsam.

Dalam acara berbalut ramah tamah di sebuah rumah makan di Jalan Roa Malaka Utara, Jakarta Barat, tersebut, Agus menerima banyak masukan dari warga perihal jaminan kerukunan antar suku dan umat beragama yang ada di Ibu Kota.

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

"Kami ingin mengetahui bagaimana cara Koko Agus jika nanti menjadi Gubernur dalam menyikapi keberadaan kami, etnis Tionghoa di DKI?" tanya salah satu warga kepada Agus.

Dalam kesempatan itu, Agus secara tegas menjawab bahwa Ia sangat menghormati perbedaan, sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika serta berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

"Ada rumor yang bilang saya anti-kebhinekaan. Saya tegaskan bahwa rumor tersebut tidak benar. Karena saya mencintai keberagaman. Dan saya berkomitmen akan menjaga utuhnya NKRI diatas semua golongan," ujar Agus

Agus mengatakan, banyak negara menjadi hancur justru karena tidak menghormati perbedaan. Di mana warga saling serang cuma karena urusan perbedaan keyakinan maupun ras yang dianut oleh warga negaranya.

"Indonesia harus menjadi contoh dari indahnya bersatu dalam kebhinekaan. Kita rukun dan penuh toleransi. Kita tidak boleh terpecah belah dengan isu SARA. Karena Indonesia adalah satu. Dan NKRI harga mati," kata Agus

Menurut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu, Jakarta sebagai provinsi yang warganya sangat hegemoni, sudah sejak lama telah menunjukkan arti kebhinekaan. Sehingga hal itu tak boleh tercoreng cuma karena adanya pelaksanaan pilkada.

"Di Jakarta ada Masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Katedral. Ini tidak terjadi di negara manapun. Itulah bentuk kerukunan dalam keberagaman yang selama ini berjalan dengan baik di DKI dan Indonesia," ujar Agus.

Agus menambahkan, dia akan tetap pada komitmennya sejak disumpah sebagai perwira untuk menjaga keutuhan NKRI dan membela semua rakyat Indonesia. "Saya Koko Agus menegaskan tidak ada yang boleh saling menyerang. Itu saya tegaskan itu. Hal itu ada dalam undang-undang," tegasnya

Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Tim Sukses Agus-Sylvi, Nacrowi Ramli, serta pengurus Genta, di antaranya Budi Tjahjono Prawiro, selaku Ketua Umum,  Jarot Agung Sumbogo (Ketua OKK Genta) dan Boy Sofyan (Ketua Genta DKI).

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya