Begini Modus Penipuan Penjualan Tiket AFF di Internet

Ilustrasi tiket final AFF.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Unit Kriminal Khusus Polresta Depok meringkus pelaku penipuan dengan modus menjual tiket final piala AFF 2016, Indonesia vs Thailand pada leg pertama di Bogor dan leg kedua di Thailand. Dari keterangan yang didapat, pelaku memanfaatkan media sosial untuk melancarkan aksinya tersebut.  

Viral Penipuan File APK Surat Panggilan Polisi, Begini Respons Polda Metro Jaya

Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdaus mengungkapkan, pelaku diketahui bernama Bernandus Bayu Kurniawan  (20), warga Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

“Modusnya pelaku mengirimkan pesan di grup line, di mana dia mengaku bisa menerima pesanan tiket final piala AFF 2016, home dan away pre order (sebelum tiket dijual di tempat terbuka). Tapi ternyata setelah uang di transfer ke rekening yang dikirim oleh pelaku, pada hari yang dijanjikan tiket itu tidak ada dan pelaku tidak bisa lagi  dihubungi,” kata Firdaus pada wartawan, Sabtu, 17 Desember 2016.

Miliarder di Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati Gegara Menipu Bank Rp 697 Triliun

Sepak terjang pemuda pengangguran ini terungkap setelah banyaknya aduan dari masyarakat yang menjadi korban. Rata-rata korbannya adalah kalangan mahasiswa. “Harga tiket yang dijual jauh lebih mahal dari harga asli, ya bisa dua kali lipat. Ini sedang kita dalami lagi,” ujar Firdaus.

Berawal dari laporan itulah, polisi melakukan pengembangan hingga akhirnya Bernandus berhasil diringkus saat tengah berada di sebuah warung internet (Warnet), dekat SMPN 3, Jalan Barito Raya, Sukmajaya Depok, Jumat sore, 16 Desember 2016. Pada petugas, Bernandus mengaku uang hasil kejahatannya itu telah habis ia gunakan untuk judi.

Waspada Kejahatan Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

“Iya ngakunya begitu, uang hasil tipuannya itu sudah habis untuk main judi bola dan lain-lain. Saat ini kasusnya sedang kami kembangkan dan tidak menutup kemungkinan jumlah korbannya bakal bertambah," ucap dia.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Berikut lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news sepanjang Sabtu, 13 April 2024. Terpopuler soal syarat Iran agar tak jadi menyerang Israel.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024