Ahok Sebut Pembangunan Aparteman Sumber Banjir di Cilandak

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat blusukan.
Sumber :
  • Ade Alfath - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama menunjuk sebuah proyek apartemen mewah di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, sebagai penyebab banjir di kawasan tersebut.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Berdasarkan penuturan Suparno, warga yang ia temui, kawasan Cilandak Barat yang letaknya di sebelah selatan proyek, kawasan itu kerap tergenang banjir sejak pengerjaan proyek dimulai.

Ahok, sapaan akrab Basuki, memasuki langsung rumah Suparno. Rumah Suparno letaknya tepat di balik tembok pembatas proyek dan permukiman warga.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Menurut Ahok, keberadaan tembok adalah penyebab banjir terjadi. Di balik tembok, ada sebuah danau milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Tembok yang dibangun pengembang apartemen, memblokir aliran air yang biasanya melimpah ke danau.

"Air yang harusnya masuk, ternyata enggak bisa masuk, ada tembok. Jadi rumah ini semua tenggelam," ujar Ahok, di sela-sela blusukan di kawasan itu, Rabu, 21 Desember 2016.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Ahok juga menyoroti dimasukkannya danau ke kawasan proyek apartemen. Danau adalah aset milik BUMD. Sebelumnya, selain menjadi tempat limpahan air, danau merupakan kawasan umum. Masyarakat kerap menggunakannya selain untuk memancing, juga untuk berolahraga. Sejak proyek dimulai, masyarakat menjadi tak bisa mengaksesnya.

"Danau itu jadi seolah-olah milik apartemen," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, akan melakukan pelaporan kondisi lingkungan di Cilandak Barat ke Pemerintah Provinsi DKI melalui aplikasi Jakarta Smart City 'Qlue'. Dinas Tata Air DKI akan diminta membongkar sebagian tembok menjadi saluran untuk melimpahkan air ke danau.

Lumpur di dasar danau, juga akan diminta untuk dikeruk. Dengan demikian, kedalaman danau yang saat ini hanya dua meter bisa ditambah hingga 10 meter. Hal itu akan membuat danau bisa menampung seluruh limpahan air dari permukiman warga.

Menurut Ahok, jika Dinas Tata Air DKI tidak segera melakukan penanganan, akan memberi perintah langsung saat dia kembali menjadi Gubernur DKI aktif mulai 13 Februari 2017.

"Enggak benar kalau kondisinya kayak gitu," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya