Paranormal Sebut Ahok Sedang Diserang Ilmu Hitam

Ki Sabdo .
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Persidangan ketiga dengan agenda putusan sela perkara penodaan agama, berlangsung aman, meski ada ribuan orang yang mengepung Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara, untuk mengawal perkara dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Saat majelis hakim membacakan berkas-berkas keberatan kuasa hukum Ahok atas dakwaan, dan berkas pembelaan jaksa penuntut umum atas keberatan tersebut. Banyak hal unik terjadi di luar ruangan sidang.

Salah satunya ialah, kehadiran seorang pria yang mengaku ulama sekaligus paranormal. Pria itu bernama juluk, Ki Sabdo Jagat Royo.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Dia datang ke PN Jakarta Utara, dengan tujuan mengawal Ahok selama menjalani persidangan. Menurut Ki Sabdo, kasus itu harus dikawal, karena dari kacamata spiritualnya, dia melihat Ahok sedang dalam pengaruh ilmu hitam.

"Saya sudah tahu siapa nanti Gubernur DKI 2017. Saya bela Ahok ini bukan untuk Pilkada, saya melihat ada ilmu jahat yang menyerang Ahok, ini yang saya kawal agar tidak makin parah," ujarnya, Selasa, 27 Desember 2016.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Menurut pria berserban itu, dalam kasus itu, sebenarnya Ahok memiliki niat baik dan jujur dalam pidato yang mengutip salah satu ayat suci dalam Alquran. Tapi, Ahok menjadi pesakitan karena ada orang yang sengaja menjerat Ahok dengan kasus itu.

"Dia ini kan maksudnya baik, jujur juga, ini kasus hanya di bolak balik saja, saya bilang begini biar hakim dengar, ini sudah enggak jelas, orang mengganggu Ahok sama dengan mengganggu saya" katanya.

Ki Sabdo mengatakan, dia bisa saja membantu Ahok agar bisa memenangkan Pilkada DKI, dengan cara yang diketahuinya. Tapi, hal itu tak dilakukannya, karena baginya keadilan bagi Ahok atas tuduhan menista agama, jauh lebih penting.

"Saya ahli spiritual, kalau saya niat, orang mau pilih nomor satu atau dua atau tiga itu bisa saya bikin melenceng pilihannya, tapi saya enggak mau, saya mau kasus ini adil," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya