PO Bus Tolak Pindah ke Pulogebang, Izin Trayek Akan Dicabut

Terminal Pulogebang, Jakarta Timur
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Terminal Pulogebang akan menjadi pusat Perusahaan Oto (PO) Bus yang menjual tiket dari Jakarta ke daerah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) atau sebaliknya. Semua bus dari Jakarta ke Jateng dan Jatim atau sebaliknya harus masuk dan keluar melalui terminal bus terpadu ini.

Syarat SIKM Dihapus, Terminal Pulogebang Mulai Ramai

"Jadi, saya minta semua agen bus, masuk dan keluar Jakarta harus di Pulogebang. Itu yang (tujuannya) Jateng dan Jatim saja," kata Budi di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Desember 2016.

Dia mengimbau agar seluruh agen bus yang selama ini menjual tiket untuk rute-rute tersebut di terminal bayangan harus segera memindahkan loketnya ke Terminal Pulogebang.

Operasional Bus AKAP Terbatas, Harga Tiket Melambung Tinggi

"(Sampai hari ini) Belum semua agen bus pindah, baru sebagian. Kalau masih bandel juga tidak mau pindah, saya sudah bilang ke Pak Gubernur untuk melihat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya, bahkan mencabut izin trayek," kata Budi.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) di terminal-terminal bayangan untuk mengangkut perpindahan agen bus maupun masyarakat ke Pulogebang. Layanan feeder ini akan beroperasi secara gratis.

Dishub DKI Bantah Ada Terminal Bayangan di Pulo Gebang

"Saya tidak simpatik sama koordinator bus yang menganggap (Terminal Pulogebang) masih kurang, (seperti) banyak alasan orang susah ke sana, tidak ada eskalator, sedangkan di terminal bayangan jalanan becek tidak apa," ujarnya.

Sementara Budi mengatakan bahwa memang ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi dalam pengoperasian terminal tersebut. Namun, melalui perencanaan yang baik, terminal yang disebut-sebut memiliki standar internasional ini bisa beroperasi secara optimal.

"Kriteria yang harus dipenuhi, yakni safety, security, dan service. Menurut saya sangat mudah mencapai kriteria ini karena sudah direncanakan dengan baik," katanya.

Budi mengatakan Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI sudah sepakat untuk bersama-sama mengelola operasional Terminal Pulogebang, yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya