Teman Ahok: Kami Tak Mampu Biayai Pesan Singkat Massal

Teman Ahok akan turunkan belasan ribu pemantau di TPS
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad

VIVA.co.id – Singgih Widiyastono, juru bicara Teman Ahok, komunitas relawan pendukung calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tak mampu membiayai pengiriman pesan singkat atau SMS massal. 

Teman Ahok Kini Berubah Jadi Sejuta Teman

Hal itu dikemukakan menanggapi pesan singkat yang terkirim otomatis ke sejumlah telepon seluler di sekitar Auditorium Kementerian Pertanian di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Januari 2017. Di lokasi tersebut, sidang terhadap Ahok, sapaan Basuki, sebagai terdakwa dalam kasus penistaan agama, digelar

Singgih mengemukakan, pengiriman pesan singkat massal dengan nomor khusus seperti yang terjadi kemarin, memerlukan biaya besar. Biaya itu diperlukan selain untuk membayar jasa operator, juga untuk menyediakan perangkat pengiriman pesan di lokasi yang diinginkan.

Ahok Resmi Cerai, Karma Tukang Selingkuh dan Dokter Terawan

"Teman Ahok enggak punya biaya sampai segitunya," ujar Singgih melalui sambungan telepon kepada VIVA.co.id, Rabu, 11 Januari 2017.

Selaku salah satu unsur pendukung Ahok dan calon wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, Teman Ahok lebih fokus kepada upaya mengkampanyekan pasangan calon petahana itu kepada calon pemilih.

Ada Sidang Ahok, Lalu Lintas Jalan Gajah Mada Akan Dialihkan

Teman Ahok, menurut Singgih, tidak turut membantu menciptakan kesan positif untuk Ahok dalam proses hukum yang sedang dijalaninya. Apalagi, jika kesan positif itu menyangkut aspek agama sebagaimana isi dari pesan singkat massal. "Kami lagi fokus buat penyiapan relawan segala macam," ujar Singgih.

Pesan diketahui menyebar secara acak ke beberapa telepon seluler yang menggunakan layanan Telkomsel, Selasa, 10 Januari 2017. Namun, ada juga pengguna provider sama tapi tidak mendapat pesan tersebut. 

Tak hanya orang yang berada di sekitar Auditorium Kementerian Pertanian, sejumlah orang yang kebetulan melintas di Jalan RM Harsono, jalan di samping kementerian itu, dilaporkan menerima pesan yang sama.

Pesan tidak disertai nomor telepon seluler pengirim. Kolom pengirim di aplikasi pesan singkat berisi tulisan '#SERUANAKSI'.

Berikut ini isi pesan singkat tersebut:

Tak ada agama yang mengajarkan pemaksaan dan kekerasan. Ayo kita tangkal perpecahan, rangkul perbedaan.

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya