48 Persen Pendukung Belum Mantap Pilih Ahok-Djarot

Sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/POOL/Hendra A Setyawan

VIVA.co.id – Kasus yang membelit Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpengaruh pada calon pemilih warga DKI Jakarta. Hasil survei menunjukkan kasus hukum itu membuat banyak pemilih Ahok-Djarot yang belum mantap dengan pilihannya di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Isu Kaesang Maju Pilgub DKI, Demokrat Masih Lihat-lihat

"Para pemilih masih menunggu kelanjutan proses persidangan bahkan ada juga yang menunggu hasil persidangan," kata Direktur Institut Garuda Nusantara (IGN) Romadhon Jasn dalam keterangannya, Sabtu 11 Februari 2017.

Romadhon menjelaskan survei itu dilakukan usai debat publik kedua dan kampanye rapat umum ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. 

Gerindra Tak Ngotot Usung Kader Sendiri di Pilgub Jakarta

Dia menjelaskan, ada tiga temuan penting dalam hasil survei IGN. Pertama, di antara ketiga paslon, pemilih Ahok-Djarot adalah yang paling besar yang belum mantap dengan pilihannya karena kasus dugaan penistaan agama.

Kedua, banyaknya pemilih yang belum mantap dengan pilihannya, kemungkinan besar dipengaruhi oleh performa paslon dalam debat publik yang sudah dilakukan, serta mempertimbangkan efektivitas kampanyenya.

Pilih Anies atau Sahroni di Pilgub DKI 2024, Begini Jawaban Tak Terduga Surya Paloh

Ketiga, dukungan tokoh sentral pendukung juga sangat berpengaruh. Misalnya Prabowo Subianto yang turun gunung telah menghasilkan pemilih yang paling mantap sehingga elektabilitas Anies-Sandi lebih memimpin dibanding paslon lain. 

Sementara itu tokoh sentral pendukung lainnya terlihat kurang aktif bergerak misalnya Megawati Soekarnoputri, untuk pendukung Ahok-Djarot dan Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengampanyekan pilih Agus-Sylvi.

Survei dilakukan pada 4-9 Februari 2017 dengan melibatkan 612 responden. Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen itu. Wawancara dilakukan tatap muka dengan instrumen kuisioner. 

Survei IGN berbasis pada kuisioner pertanyaan kepada responden, yang meliputi dua hal, yaitu pertanyaan pertama, seberapa mantap kah Anda  dengan pilihan tersebut? dan pertanyaan kedua, jika pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?.

Hasil survei menunjukkan 62,17 persen pemilih Agus-Sylvi menyatakan mantap dengan pilihannya dan 37,83 persen belum mantap. Pemilih Ahok-Djarot sebanyak 51,34 persen sudah mantap dengan pilihannya, sementara 48,66 persen belum mantap. Sedangkan 69,18 persen pemilih Anies-Sandi sudah mantap dengan pilihannya dan 30,82 persen belum mantap. 

Jika pemilihan dilakukan saat ini, hasil jawaban responden menunjukkan pasangan Anies-Sandi memimpin dengan 42,13 persen, disusul pasangan Ahok-Djarot 29,42 persen, dan Agus-Sylvi 22,57 persen, dan yang belum menentukan pilihan 5,88 persen.
  
Mengenai elektabilitas, dibandingkan dengan temuan pada survei sebelumnya yang dilaksanakan pada 24-26 Januari 2017, dukungan terhadap Anies-Sandi mengalami peningkatan dari sekitar 41,74 persen menjadi 42,13 persen,  sementara Ahok-Djarot sedikit mengalami penurunan dari 30,04 persen menjadi 29,42 persen , begitu juga dengan Agus-Sylvi ada penurunan dari 24,95 persen menjadi 22,57 persen.

Sementara yang belum menentukan pilihan mengalami peningkatan dari 3,27 persen menjadi 5,88 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya