Anies Anggap Jalani Perjalanan Spiritual Selama Empat Bulan

Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggelar kegiatan Wayangan Sederhana bersama Dalang Ki Purwadi di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Senin malam, 13 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghabiskan waktu bersama keluarga di rumahnya selama masa tenang Pilkada Jakarta. Dia menggelar kegiatan Wayangan Sederhana bersama Dalang Ki Purwadi di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Senin malam, 13 Februari 2017.

KPU: Tambahan Alat Bukti dari Kubu Anies dan Ganjar Tidak Sesuai Fakta

Joglo bagian depan samping rumahnya diramaikan tamu dan dalang. Berjudul Lakon Wahyu Djayakarta, malam itu begitu hangat di tengah hujan gerimis di luar joglo. Anies juga mengilas balik masa-masa berkegiatan menemui warga selama empat bulan terakhir.

"Perjalanan empat bulan ini perjalanan spiritual, bukan blusukan, karena kita banyak mendengar daripada bicara," katanya.

Nasdem Akan Hormati Putusan MK Soal Sengketa Hasil Pilpres

Selama empat bulan terakhir itu sangat berbeda ketika Anies mengenang masa mudanya menginjakkan kaki di Jakarta. "Dulu datang ke Jakarta sebagai warga yang mencari kehidupan. Sekarang saya melihat Jakarta sebagai tempat yang diubah menjadi nyaman untuk kita semua," ujarnya.

Penonton pun merasa senang mendengarnya, tepuk tangan dan canda tawa kembali mewarnai suasana wayangan. Dilanjutkan dengan lagu Perahu Layar, istri Anies, Fery Farhati, ikut memberikan sambutan setelah alunan lagu.

Ketua KPU Bilang Saksi Amin Tak Berkualitas, PKB Beri Sindiran Menohok!

"Ada tiga hal: bahagiakan anak, beri gizi yang cukup, dan stimulasi. Itu selalu menjadi awal nasihat untuk ibu-ibu di majelis taklim," kata Fery, yang mengenakan kemeja batik cokelat dan hijab berwarna cokelat muda.

Fery yang selalu setia menemani Anies blusukan juga mengenang masa-masa di lapangan. Begitu banyak wanita yang sedih dengan kondisi mereka, salah satunya mengenai konsumsi air bersih.

"Ketemu ibu-ibu di gang-gang kecil, mengeluh airnya kotor dan hitam, mau minum harus beli. Satu jerigen bisa Rp3.000, kita harus bersyukur karena semuanya serbaada dan enak," kata Fery.

Adiktif

Anies mengaku ada yang kurang dalam harinya. Dia biasanya bertemu warga setiap hari selama empat bulan terakhir, tiba-tiba harus berhenti karena sudah dilarang berkampanye. 

“Biasanya setiap hari selalu ketemu dengan warga, ngobrol- ngobrol masalah Jakarta. Hari ini masih juga ngobrol tapi tidak seperti biasanya," ujarnya.

Meski saat masa tenang ia lebih memiliki banyak waktu luang, mantan Menteri Pendidikan itu tetap merindukan saat blusukan. Karena saat blusukan ia dapat berinteraksi langsung dengan warga. 

"Sebenarnya interaksi dengan warga itu adiktif, karena menyenangkan bisa bertemu langsung dengan warga," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya