Anies Ingatkan Pendukungnya soal Putaran Pertama Pilkada DKI

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyapa ratusan warga pendukungnya di Sungai Bambu Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu, 8 April 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA.co.id - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyapa ratusan pendukungnya di Sungai Bambu Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu, 8 April 2017.

Pakar Sebut Kehadiran Anies di KPU Tunjukkan Komitmen Prinsip Bernegara dan Berdemokrasi

Anies mengingatkan para warga pendukungnya tentang pengalaman pemungutan suara putaran pertama Pilkada Jakarta pada 15 Februari 2017, betapa upaya pemenangan saja tidak cukup. Penting juga daripada itu ialah upaya pengamanan atau pengawasan agar proses Pilkada berjalan adil, jujur, dan demokratis.

"Pengalaman Pilkada 15 Februari lalu, kita membutuhkan dua hal, yaitu pemenangan dan pengamanan. Mari kita turun tangan mengamankan Pilkada untuk Jakarta," kata Anies.

Ramalan Prabowo "PKB akan Hadir Kembali" Segera Terwujud, Menurut Pengamat

Dia mengklaim sebanyak 57 persen warga Jakarta menginginkan perubahan, termasuk menghendaki gubernur baru melalui pilkada itu. Dia pun menyerukan tim, para relawan, maupun simpatisan agar bekerja lebih keras untuk mewujudkan keinginan itu.

Anies kembali menyampaikan tiga program prioritasnya untuk Jakarta, yaitu lapangan kerja, harga bahan pokok, dan pendidikan berkualitas. Ketiga hal itu adalah permasalahan utama yang dihadapi warga Ibu Kota.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Kerja kolektif

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan juga bahwa perubahan apa pun adalah hasil kerja kolektif, bukan kerja satu-dua orang. Begitu juga perubahan untuk Jakarta.

"Pilkada ini yang dicalonkan dua orang, yaitu gubernur dan wakil gubernur. Tapi ini bukan tentang mereka berdua, tapi tentang warga Jakarta," katanya saat menyapa warga Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dia mencontohkan narasumber dalam kegiatan yang dia hadiri itu hanya seorang. Namun di belakang layar ada kerja banyak orang, yang menentukan sukses atau gagal kegiatan itu.

"Yang buat perubahan itu bukan satu-dua orang tapi ribuan orang yang bekerja di belakang dan kadang tidak terlihat. Kami yang ditugaskan di depan. Tapi yang menentukan perubahan itu adalah seluruh warga Jakarta," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya