- Viva.co.id/Foe Peace
VIVA – Tanita Felycia (24) ternyata mengidap gangguan jiwa. Perempuan yang mengendarai Honda CR-V bernomor polisi B 1738 PLO itu sebelumnya menabrak belasan pengendara di kawasan Sudirman, Jakarta.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarkat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Rabu, 22 November 2017.
"Kami minta keterangan, ternyata yang bersangkutan ini mempunyai penyakit bipolar. Artinya dia sudah punya kartu kuning ada satu tekanan mental yang tidak stabil," ujar Argo.
Pada saat kejadian, orangtuanya pergi dan Tanita mengambil kunci mobil dan keluar rumah untuk jalan-jalan hingga akhirnya menabrak belasan kendaraan.
Tanita langsung diamankan di Mapolda Metro Jaya dan sempat dilakukan tes urine di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Karena polisi lalu lintas melihat yang bersangkutan saat menyetir mobil ada kejanggalan.
"Dites di narkoba hasilnya negatif. Namun, pada saat ditanya jawabnya tidak puas," ujar Argo.
Akhirnya, yang bersangkutan dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai perbuatannya tersebut.
"Kemudian ditanya A jawabnya C, dijawab D," katanya.
Makanya, kata Argo, penyidik melakukan koordinasi dengan orangtuanya. Saat pemeriksaan, pihak keluarga membawa surat kuning dari rumah sakit. Begitu mendengar penjelasan dari orangtua Tanita, maka yang bersangkutan akhirnya diperbolehkan pulang.
"Sudah dipulangkan semalam. Enggak ada korban, cuma mobil derek saja yang laporan. Tidak ada korban lagi," ujarnya.
Akibat aksi nekatnya, perempuan berusia 24 tahun itu sempat dikejar warga yang kesal. Sesaat sebelum diamankan Talita masih sempat menabrakkan mobilnya yang berwarna putih itu.
"Akhirnya setelah diamankan dikejar semua sama pengendara ojek-ojek. Nah dikejar akhirnya dia muter balik ke arah HI, ditabrak semuanya dan akhirnya bisa diamankan di Senayan oleh mobil derek karena sudah banyak massa," katanya.
Atas perbuatannya itu, dia pun dibawa ke Polda Metro Jaya. Dia sempat dibawa ke Direktorat Reserse Narkoba untuk diperiksa apakah di bawah pengaruh narkoba atau tidak.
Namun, yang bersangkutan sempat mengamuk dan melawan petugas. Bahkan yang bersangkutan sempat berbicara ngawur.
"Di dalam dia bilang 'ini kantor apa'. Seperti aneh lah," kata Argo. (ase)
