Cukup Bayar Rp5.000 Bebas Naik Angkutan Keliling Jakarta

Pemprov DKI bakal luncurkan program OK-Otrip
Sumber :
  • Humas Pemprov DKI

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar soft launching program OK-Otrip. Program ini menerapkan sistem angkutan jalan terintegrasi, mulai dari integrasi rute dan layanan, manajemen, hingga pembayaran.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Dalam OK-Otrip, pelanggan cukup membayar maksimal Rp5.000,- untuk satu tujuan perjalanan, sekalipun dengan bergonta-ganti moda dari angkutan kota, bus sedang, dan TransJakarta. 

Dengan program OK-Otrip ini, pelanggan membayar secara non-tunai untuk sebuah perjalanan dengan menggunakan sejumlah moda transportasi massal angkutan jalan dalam durasi maksimal tiga jam perjalanan. 

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

"Nantinya, manajemen transportasi angkutan jalan di Jakarta akan menjadi satu kesatuan dalam PT Transportasi Jakarta, mulai dari angkutan umum (angkot), angkutan bus sedang, dan TransJakarta," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat soft launching di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017. 

Menurutnya, uji coba program OK-Otrip akan dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung pertengahan Januari 2018 hingga April 2018. Uji coba dilakukan di empat wilayah kota administrasi Provinsi DKI Jakarta, di antaranya kawasan Jelambar (Jakarta Barat), kawasan Duren Sawit (Jakarta Timur), kawasan Warakas (Jakarta Utara), kawasan Lebak Bulus (Jakarta Selatan).

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Area tersebut dipilih selain karena merupakan kawasan padat penduduk yang belum terjangkau oleh layanan angkutan umum, juga karena rute yang melintasi banyak fasilitas umum, lebar jalan lingkungan lebih dari lima meter, overlap  rute angkutan umum kurang dari 20 persen, serta terhubung dengan feeder dan koridor TransJakarta. 

"Adapun implementasi OK-Otrip untuk se-DKI Jakarta ditargetkan telah terintegrasi pada tahun 2020," ujarnya. 

One man one ticket dan tarif promo

Anies menjelaskan, konsep bertransportasi mudah dan murah memang menjadi sorotan dalam program OK-Otrip. Melalui one man one ticket, satu tiket hanya diperuntukkan bagi satu orang atau tidak dapat digunakan secara bergantian dengan orang lain, baik itu hanya sekadar tap in dan tap out seperti yang selama ini dijalankan oleh PT Transjakarta, maupun dipinjamkan ke orang lain saat kita sedang tidak menggunakannya.

Sistem One Man One Ticket ini akan diimplementasikan di seluru halte TransJakarta mulai 22 Desember 2017.

Sekalipun nantinya pelanggan cukup membayar maksimal Rp5.000 untuk satu tujuan perjalanan, akan ada pemberlakuan tarif promo yakni maksimal Rp3.500 rupiah selama tahap uji coba berlangsung (tiga bulan). Seluruh pembayaran menggunakan sistem non tunai berupa Kartu OK-Otrip yang bisa didapatkan di halte TransJakarta dan outlet yang bekerja sama dengan Transjakarta. 

"Dengan biaya tersebut, warga dapat berganti sejumlah moda transportasi umum, mulai dari angkot, Kopaja atau Metro Mini, hingga Transjakarta," kata dia. 

Jika dalam waktu tiga jam penumpang belum menyelesaikan perjalanannya dan masih harus berpindah moda transportasi lainnya, maka saat tap in di moda transportasi berikutnya akan dikenakan tarif sesuai moda transportasi tersebut dan tidak masuk dalam hitungan tiket terusan. 

Misalnya, penumpang hendak bepergian menggunakan Metro Mini, lalu menyambung dengan TransJakarta, dan mengakhiri perjalanan dengan angkutan umum (angkot). Jika waktu tempuh perjalanan penumpang di Metro Mini dan TransJakarta telah melampaui batas tiga jam, maka saat hendak menaiki angkot dan tap in, penumpang akan dikenakan tarif angkot tersebut, lantaran melebihi tarif tiket terusan selama tiga jam

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya