Istana Diterobos Pria Gila dan Pengancam Bunuh Jokowi

Pasukan Pengamanan Presiden mengamankan pria telanjang di Istana Merdeka
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tribratanews

VIVA – Dalam lima bulan terakhir ini, Istana Presiden nyaris saja ditembus penyusup. Beruntung upaya penerobosan itu selalu berhasil di gagalkan Pasukan Pengamanan Presiden.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Yang terbaru, Istana Presiden berupaya diterobos pria bernama Ivon Rekso alias Muhammad Khalifah. Penerobos itu dilakukan Senin, 18 Desember 2017.

Awalnya polisi menduga laki-laki berusia 44 tahun itu mengalami kelainan jiwa. Tapi, belakangan terungkap bahwa Ivon tak hanya sekadar ingin masuk ke Istana saja. Dia juga diduga merencanakan kejahatan.

'Pemimpin Rambut Putih' Sowan ke Jokowi di Istana Negara Pagi Ini

Sebab, dalam pemeriksaan, kepolisian menemukan jejak digital berupa ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo di telepon genggam Ivon Rekso.

Tak hanya kepada Presiden Jokowi, Ivon juga mengancam akan membunuh Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Wamenaker Afriansyah Noor Bertemu Prabowo saat Hadiri Open House di Istana Negara

"Dilihat jejak digital yang ada di hpnya ternyata penuh dengan ujaran kebencian, ancaman kekerasan dan ancaman pembunuhan. Ada ke Pak Presiden, Pak Prabowo, Pak SBY," kata Martinus Sitompul, Selasa, 19 Desember 2017.

Martinus menuturkan, apa yang dilakukan Ivon termasuk kategori pidana. Salah satunya yakni Pasal 207, Pasal 45 juncto ayat 27, mendistribusikan yang memuat pelanggaran susila.

Pria telanjang terobos istana

Sebelumnya, Paspampres juga mengamankan seorang pria yang berusaha menerobos masuk ke Istana Negara. Penerobosan ini terjadi pada Senin, 28 Agustus 2017. 

Pelakunya ilah pria berinisial BS. Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa saat menerobos Istana, BS dalam pengaruh narkoba, hal itu dibuktikan dari hasil tes urine yang menyatakan pedagang di Pasar Baru ini positif mengkonsumsi sabu-sabu.

Dari pemeriksaan lebih lanjut akhirnya juga terungkap BS mengalami gangguan jiwa dan kepolisian akhirnya memutuskan untuk mengirim BS ke rumah sakit jiwa untuk menjalani perawatan medis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya