- VIVA/Irwandi
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, akan santai menghadapi keanehan sikap Kementerian Dalam Negeri yang mencoret keberadaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Tapi buat kami begini. Kami akan jalankan amanah. Bagi kami yang penting di Jakarta ini lapangan pekerjaan, yang penting adalah fasilitas pendidikan baik, ketimpangan dibereskan," kata Anies di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat 22 Desember 2017.
Anies menegaskan bahwa bagaimana bentuknya, Pemprov DKI akan tetap bertahan. Ia mengatakan, akan tetap fokus untuk terus bekerja cepat, tuntas untuk Jakarta yang lebih baik. Upaya itu akan terus dilakukan, meskipun tanpa ada dukungan dari Kementerian Dalam Negeri.
"Timnya apa pun kami bisa survive, tidak ada masalah. Jadi kami take it easy. Yang jelas kami akan terus kerja cepat, kami akan terus kerja tuntas, dengan atau tanpa dukungan dari Kemendagri. Kami akan jalan terus," ujar Anies.
Anies melihat sejumlah keanehan sikap Kementerian Dalam Negeri. Bukan saja terkait keberadaan TGUPP yang dicoret, anggarannya juga tidak dibolehkan.
Padahal, kata Anies, hal itu sangat jauh berbeda ketika gubernur sebelumnya, mulai dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat, yang diperbolehkan ada dana TGUPP.
"Jadi yang menarik begini. Dari dulu ada anggaran untuk TGUPP. Dari dulu selalu ada anggaran. Kenapa di periode gubernur Pak Jokowi, Pak Basuki, Pak Djarot anggaran untuk TGUPP boleh tuh,” tuturnya.
“Kok mendadak sekarang jadi enggak boleh, ada apa? Apa ada yang berubah? Apa yang salah? Anggarannya enggak boleh sama sekali. Kalau dulu boleh, sekarang enggak boleh, ada apa ya? Saya juga enggak tahu ada apa. Kami akan cek," ujar Anies.