- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Sedikitnya, lima kasus kejahatan diduga dilakukan kawanan geng motor yang menyebut diri mereka Gengster Jembatan Mampang, atau Geng Jepang.
Beberapa kasus itu terjadi di wilayah Limo, Sawangan, dan Pancoran Mas. Saat beraksi, para pelaku yang mayoritas masih berusia remaja ini tak segan-segan melukai para korbannya. Selain melakukan perampasan, kawanan ini juga kerap terlibat perkelahian antarkelompok.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis Aryana kepada awak media, Rabu 27 Desember 2017. “Iya benar, mereka bukan hanya menjarah toko pakaian. Tetapi, ada juga melakukan pencurian dengan kekerasan di warung makan di kawasan Limo beberapa hari lalu," ujarnya.
Dia menambahkan, “Adapun sasaran dari kelompok ini acak, ada juga tukang nasi goreng tabung gas tiga kilonya diambil."
Saat ini, polisi tengah mengembangkan kasus tersebut, dengan memburu para pelaku lainnya. Adapun mereka yang telah jadi tersangka yaitu berinisial, Fa (17), AG (16), AP (20), AB (18) DSR (16), W dan Y, serta tiga ABG perempuan yakni, YA (16), EF (18) , dan BA (16).
Selain menetapkan delapan orang anggota Geng Jepang sebagai tersangka, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, puluhan senjata tajam dengan panjang rata-rata lebih dari satu meter. Senjata tersebut dibuat sendiri oleh para pelaku di sebuah rumah kontrakan di kawasan Rangkapanjaya, Pancoran Mas Depok.
“Kami juga menemukan sejumlah kaus, jaket, dan celana hasil jarahan di kawasan Sukmajaya. Senjata tajam yang kami temukan juga cukup banyak. Senjata itu disembunyikan di kebun di kawasan Rangkapanjaya. Ada juga tabung gas 3 kg, motor dan bahan baku pembuat senjata tajam.”
