- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Muhammad Iqbal mengemukakan, polisi akan melakukan razia ke tempat-tempat hiburan malam. Hal itu dilakukan untuk mencegah pesta narkotika pada malam tahun baru.
"Malam pergantian tahun yang kami pelototi tempat hiburan. Kami akan random sampling, sidak tempat hiburan bila ada kedapatan narkoba akan ditindak keras. Kami sampaikan ke Pemprov jika ada tempat hiburan kedapatan narkoba berikan sanksi," ujarnya di Mabes Polri, Rabu, 27 Desember 2017.
Tak hanya narkotika, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menuturkan, pihaknya juga akan melakukan operasi petasan dan premanisme. Polisi akan melakukan operasi cipta kondisi dengan mengadakan Operasi Nila. "Kami fokus kepada cipta kondisi agar malam pergantian tahun aman," ujarnya.
Iqbal menambahkan, ancaman aksi teror pun menjadi perhatian dengan menjaga ketat semua tempat. Dia meminta peran masyarakat untuk ikut mengawasi jika ada seseorang yang dicurigai. "Kami semua titik (amankan). Jangan anggap remeh. Waspada teror dan saya imbau masyarakat peduli terhadap lingkungannya," katanya.
Perayaan Sederhana
Iqbal juga meminta agar masyarakat merayakan malam pergantian tahun dengan cara sederhana. Para kepala daerah setempat diharapkan mengadakan acara malam tahun baru di wilayah masing-masing. Hal itu untuk mencegah kepadatan massa di satu tempat.
"Jadi pemerintah kabupaten/kota mengadakan sendiri dengan kegiatan positif bisa pidato, ceramah agama, kegiatan ibadah, dan hiburan terbatas," kata Iqbal.
Mengenai kegiatan konvoi yang biasa dilakukan saat malam pergantian tahun, dia meminta agar peserta konvoi tidak berangkat ke Ibu Kota. Apabila dalam konvoi tersebut terjadi pelanggaran lalu lintas, polisi tak segan untuk menindaknya. "Prinsipnya kalau ada pelanggaran lalu lintas akan ditindak. Konvoi kami kembalikan karena prinsipnya Jakarta jangan dipenuhi (warga) kota-kota di sampingnya," katanya.
