- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima tawaran PT Ratu Prabu Energi (Tbk) untuk membangun transportasi massal Light Rail Transit atau LRT di Jakarta sepanjang 230 sampai 400 kilometer. Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengemukakan Ratu Prabu telah memberikan presentasi ke Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya, mereka juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). "Jadi baru pertama kali memberikan proposal kepada kami, kami juga sangat mendukung," kata Sandiaga usai pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Minang di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu 6 Januari 2017.
Sandi, sapaan Sandiaga, mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat LRT itu hingga US$25 miliar atau sekira Rp400 triliun. Untuk pembangunan ini, Pemprov DKI tak mengeluarkan biaya sama sekali.
Pihak Ratu Prabu, menurut Sandi, hanya menginginkan kemudahan regulasi di Jakarta. Pemprov DKI juga tidak membutuhkan Public Service Obligation (PSO).
"Saya sampai bertanya lima kali, apakah ini membutuhkan dana Pemprov karena ini sangat besar 230 sampai dengan 400 km. Tapi disampaikan ini skemanya B to B (bussiness to bussines) yang dibutuhkan dari Pemprov hanya agar kami memberikan kemudahan regulasi insentif dari segi perizinan, itu saja yang diinginkan," ujarnya.
Namun, Sandi belum dapat memberikan penjelasan lebih detail soal rencana pembangunan LRT tersebut. Sebab, pihak Ratu Prabu baru saja memberikan presentasi.
Sandi berharap, jika nanti kerja sama ini telah terwujud maka dapat memberikan dampak positif bagi Jakarta. Dapat mengatasi kemacetan dan menyerap tenaga kerja. "Orang mau investasi di DKI harus kami buka kesempatannya karena kami ingin membuka lapangan kerja dan masalah kemacetan bisa terselesaikan," ujarnya. (ren)
LRT Jabodebek Pasang Jembatan Panjang Terakhir di Dukuh Atas
jembatan bentang panjang terakhir LRT Jabodebek dipasang sepanjang 218 meter di Stasiun Dukuh Atas.
