Sandiaga Sebut Berpolitik Itu Butuh Uang

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, bercerita saat dirinya diusung oleh Partai Gerindra di Pilkada DKI 2017. Menurut Sandi, dia sama sekali tak dimintai mahar politik.

Ketua DPD: Amandemen 2002 Kecelakaan Akibat Kebut-kebutan Tanpa Rem

Menurut Sandi, proses yang berlangsung saat itu sangat profesional. Dia memastikan tidak benar bila Partai Gerindra meminta mahar politik kepada calon kepala daerah.

"Enggak ada (mahar). Enggak ada sama sekali. Pak Prabowo sangat profesional, itu sudah terbukti saat mencalonkan Pak Jokowi dan Pak Ahok. Waktu saya dan Mas Anies juga sama," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat 12 Januari 2018.

Ketua DPD RI Ikut Berduka Cita atas Meninggalnya Hero Tito

Meski begitu, Sandiaga tak memungkiri kalau berpolitik itu sangat membutuhkan uang yang cukup banyak. Bahkan, dia mengaku merogoh kocek lebih dari Rp100 miliar untuk dapat memenangi Pilkada DKI.

"Kemarin kami menghabiskan lebih dari Rp100 miliar. Jangan sampai saat kami sudah mencalonkan, enggak punya pendanaan. Saya waktu itu bisa meyakinkan Pak Prabowo, dan itu semua kami laporkan secara transparan," ujarnya.

La Nyalla: Hak Konstitusi Partai Baru Dijegal Pasal 222 UU Pemilu

Sandiaga mengatakan, jumlah uang yang digunakan selama kampanye selalu dilakukan proses audit. Selain itu, dia telah melaporkan jumlah uang yang digunakan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Upaya itu, menurut dia, diterapkan kepada calon kepala daerah yang diusung Gerindra untuk Pilkada 2018, yakni Sudirman Said dan Sudrajat.

"Kami audit, dilaporkan ke KPK. Alhamdulillah Pak Sudirman juga sama prosesnya. Pak Sudrajat juga sama," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya