- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menawarkan bantuan kepada Kementerian Hukum dan HAM, untuk menyisir ribuan data fiktif pemohon paspor yang memenuhi basis data sistem antrean paspor online Ditjen Imigrasi Kemenkumham.
Sandi mengatakan, pihaknya memiliki tim khusus yang berpengalaman membersihkan data 'sampah' di Smart City Jakarta. "Jika diperlukan tim dari JSC siap untuk membersihkan data-data yang jumlahnya 72 ribu," kata Sandiaga, usai acara festival keimigrasian di Monas, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2018.
Selain akan membantu dengan tim khusus, kata Sandiaga, Pemprov DKI Jakarta juga akan membuka mal pelayanan publik milik Pemprov di hari libur. Hal itu untuk menampung warga yang akan membuat paspor.
"Oleh karena itu kami sudah berkoordinasi dengan pak menteri dan pak Dirjen imigrasi bahwa seluruh aset Pemprov DKI, khususnya mal pelayanan publik di Kuningan, kami akan buka. Kami akan tambah untuk menampung permintaan pembuatan paspor," ujarnya.
Sebelumnya, sistem aplikasi antrean online paspor Ditjen Imigrasi sempat terganggu akibat adanya pendaftaran dari 72 ribu akun yang belakangan diketahui fiktif. Puluhan ribu akun fiktif ini mengganggu para pemohon akun paspor lainnya karena mereka jadi tidak bisa mendaftar akibat basis data sudah penuh.