Tabrakan Moge Harley dengan Mazda, Bagaimana Respons Polisi

Motor Harley Davidson kecelakaan lalu lintas di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA - Video kecelakaan antara pengguna mobil Mazda bernomor dengan motor besar Harley-Davidson menjadi viral, setelah tersebar luas di grup Whatsapp, Minggu 21 Januari 2018.

Harley-Davidson Siapkan Moge Murah Lagi Usai Luncurkan X440

Dalam video yang diambil oleh pengguna jalan itu terlihat, mobil Mazda dengan warna abu-abu ringsek bagian kanan depannya, mulai dari bumper, lampu sampai fender. Pun moge yang rusak parah di bagian depan, dan bahan bakar atau oli berceceran di jalan.

Saat ingin mengkonfirmasi kejadian tersebut, VIVA pun kesulitan menghubungi pihak terkait, terutama Ditlantas Polri. Sampai saat ini sambungan telepon tidak diangkat dan pesan singkat tidak ada balasan. Oleh sebab itu, VIVA mencari tahu ke beberapa komunitas dan modifikator Harley-Davidson.

Pria Ini Dilindas Moge Ratusan Kali demi Rekor Dunia

Salah satu narasumber VIVA, yang anggota komunitas moge asal Amerika Serikat ini, menyebut bahwa kejadian tersebut benar adanya. Kata dia, terjadi pada pagi hari di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, saat iring-iringan.

"Kronologi lengkapnya saya kurang tahu gimana. Memang benar itu kejadiannya tadi pagi, katanya Harley-Davidson PIM yang chapter (komunitas). Jadi memang benar tadi pagi, kejadiannya di Pakubuwono arah ke Senayan City," ujarnya kepada VIVA.

Pemprov DKI Anggarkan Rp 6,3 M Beli Moge Listrik, Dipakai Kawal Gubernur

Lanjut dia, mungkin kalau hari biasa daerah Pakubuwono itu satu jalur one way, karena Minggu jadi dua jalur. Nah, menurutnya karena dua jalur itu lah kemungkinan kecelakaan itu bisa terjadi.

Sementara salah satu modifikator Harley-Davidson yang dekat dengan para pengguna moge mengatakan hal yang sama. Kata dia, kalau kecelakaan itu memang melibatkan komunitas Harley-Davidson PIM chapter dan terjadi pada pagi hari di kawasan Pakubuwono.

"Kalau yang bawa Mazda sampai ngelapor ke polisi buat berita acara karena dipukul, atau apalah pasti ramai. Mungkin polisi juga enggak mau mengusut kasus ini. Soalnya saya kenal beberapa dan siapa-siapa aja orangnya," sambung sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Sudah Budaya

Sementara itu, Jusri Pulubuhu, sebagai pengagas Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), juga mengaku kenal dengan beberapa orang yang ada dalam video kecelakaan tersebut. Tapi, kronologi lengkapnya seperti apa, dia masih belum mengetahui lebih lanjut karena tidak ada kabar lagi dari teman-teman sejawatnya.

Menanggapi hal tersebut, kata Jusri, cek-cok di jalan raya itu semacam budaya di Indonesia. Sebab, ada kelemahan dari pada pemahaman tentang empati di jalan raya. Menurutnya, rasa empati itu tidak berbanding lurus dengan kemapanan dan intelektual orang, tapi pola pikir dan rasa sosial lah yang berguna saat berada di jalan raya.

“Rasa empati itu subjek berbagi, ini menjadi masalah yang umum, boleh dikatakan hampir setiap hari ada kejadian yang semacam ini (adu mulut, pukul-pukulan karena salah satu ada yang salah). Dan kasus kekerasan fisik seperti ini ada yang sampai bunuh-bunuhan,” ujarnya saat dihubungi VIVA, Minggu, 21 Januari 2018. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya