PKS Masih Nyaman Koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri.

VIVA – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan adanya keinginan partainya berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pemilihan Presiden 2019.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

Menurut dia, alasan kembali menjalin kerja sama dengan partai besutan Prabowo Subianto itu karena memiliki kesamaan visi-misi dan hal itu telah ditunjukkan dalam beberapa pemilihan sebelumnya. 

Seperti Pilpres 2014 lalu, PKS telah menunjuk Prabowo sebagai calon presiden meski kalah atas lawannya Joko Widodo yang saat ini menjadi kepala negara. 

"Sekarang di Pilkada juga dengan Gerindra. Kalau PKS dengan Gerindra, wajar-wajar saja (di Pilpres)," kata Hidayat di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 30 Januari 2018. 

Menurut Hidayat, syarat memajukan calon presiden yakni 20 persen kursi parlemen sebenarnya sudah terpenuhi jika PKS-Gerindra jadi berkoalisi. 

Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, Begini Kata Abdurrahman Suhaimi

Hanya saja, komposisi calon presiden dan wakilnya akan menjadi pembicaraan krusial mengenai kader atau tokoh mana yang disorongkan kedua partai tersebut. Meski Prabowo telah didorong kadernya untuk maju kembali, namun ia menyatakan kepastian itu belum diputuskan secara final. 

"Tapi jadinya seperti apa kita harus menunggu dan masih panjang waktunya. KPU juga belum membuka pendaftaran calon presiden," kata dia. 

Sebelumnya, PKS lewat musyawarah Majelis Syuro VI, telah mengeluarkan nama-nama yang akan dijadikan calon presiden dan wakil presiden dari unsur internal. 

Mereka di antaranya ialah, Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segal Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf MS, dan Mardani Ali Sera. 

Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan, terjaringnya 9 nama itu akan ditawarkan kepada masyarakat dalam rangka suksesi kepemimpinan nasional. Sebagai kader, ia mengklaim telah melakukan proses kaderisasi secara berjenjang. 

"Saat ini PKS memiliki stok kepemimpinan yang cukup banyak untuk menjadi bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019," kata Sohibul dalam keterangan tertulisnya, Senin 15 Januari 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya