Mudik Lebaran Bersamaan Pilkada Serentak, Pemda Harus Sigap

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta semua jajarannya dan instansi terkait menyukseskan jalannya mudik lebaran 2018. Menurutnya, pada mudik lebaran tahun ini memang cukup membuat tantangan lantaran berdekatan dengan penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.

Mudik Lebaran Dekat Libur Sekolah, Pemerintah Mulai Bersiap

"Hanya permasalahannya untuk Lebaran tahun ini bersamaan, berdempetan dengan aktivitas politik. Tahun politik, ada pelaksanaan Pilkada serentak di 171 daerah. Kita harus menyukseskan program ini," kata Tjahjo dalam Rakor persiapan mudik Lebaran di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Januari 2018.

Soal persiapan mudik Lebaran, Tjahjo mengatakan Kementerian Dalam Negeri sudah mempersiapkan radiogram dan meminta Pemda sigap dalam pelayanan mudik.

Lima Tips Agar Tidak Bosan Selama Mudik

"Yang penting kami sudah mempersiapkan radiogram dan ditunjukkan kepada semua daerah dari Sumatera sampai NTB, dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Berangkat dari evaluasi 2016-2017 dan mudah-mudahan tahun ini semakin tertib," ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta Puskesmas dan RSUD di sekitar jalur mudik Lebaran benar-benar beroperasi 24 jam dengan sarana-prasarana serta tenaga medis yang cukup.

Garuda Tambah 30 Ribu Kursi di Musim Mudik

"Saya juga meminta ada posko Lebaran di setiap kecamatan, bahkan kelurahan atau desa," katanya.

Soal kesiapan jalur, disebutnya, memang masih ada beberapa kendala. Seperti jalur sempit melewati Semarang-Grobogan, Grobogan-Blora, Blora-Bojonegoro-Cepu, dan seterusnya.

"Itu sempit, tapi lumayan bagus jalannya. Cuma ada beberapa yang tanahnya, ya jangan sampai dilewati angkutan berat. Pantai utara sudah cukup bagus, tapi rawan kecelakaan, khususnya yang Jateng ke Jatim," ujar Tjahjo.

Kemendagri sudah meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran ekstra untuk mengantisipasi keperluan masyarakat terkait mudik Lebaran, misalnya menyediakan makanan dan minuman di posko. Selain itu, harus ada koordinasi lanjutan untuk menindaklanjuti progres dari masing-masing instansi dan kementerian atau lembaga.

"Jadi Pemda sudah mulai bulan depan, mereka mempersiapkan, yang penting koordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait. Saya juga mengusulkan forum ini diadakan sebulan sekali. Misalnya Februari di Cirebon, Maret di Semarang, Mei di Surabaya, lalu Bandar Lampung, sampai area yang sangat-sangat padat," katanya.

Mengenai pembatasan lalu lintas mobil pengangkut barang, menteri dari PDIP ini meminta agar kepentingan pedagang dan ketersediaan stok pangan utamanya, dari lalu lintas mobil pengangkut ini juga diperhatikan.

"Keluhan ini dari pengusaha-pengusaha angkutan barang. Kalau disetop H-berapa, sampai H+berapa, kalau terlalu lama mereka bisa rugi. Kemarin juga baru tahu bahwa Jakarta butuh 43 ribu ekor sapi. Belum buntutnya, belum jeroannya, 43 ribu. Dan itu 40 persen dari dalam negeri, lainnya dari Australia. Ini sudah mulai ditata dengan baik," katanya.

Inflasi bahan pangan, menurut Tjahjo, wajar terjadi. Hanya, pemerintah akan mengupayakan ketersediaan bahan pangan itu cukup selama Lebaran.

"Kita minta Polda menempatkan Kepala Dinas Pasar untuk mengecek langsung kebutuhan sembako di daerahnya. Kuncinya koordinasi dan sinergi. Kuncinya pembagian peran dan fungsi masing-masing untuk memantapkan semuanya," ujar Tjahjo. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya