Ketika Dana Desa Dijadikan Kandang Babi dan Kelinci

Babi (Ilustrasi)
Sumber :
  • antara/Satya Bati

VIVA – "Membangun kandang babi dan kandang kelinci, untuk masyarakat," ujar Yaswenda serius.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Seketika jawabannya mengundang gelak tawa ratusan orang yang ada dalam pertemuan mengenai sosialisasi kesiapan menerima dana desa di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis, 1 Februari 2018.

Yaswenda adalah Kepala Desa dari Kabupaten Lany Jaya Papua. Ia mengaku telah 12 tahun menjadi kepala desa dan membawahi sedikitnya 40 kepala keluarga.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Apa yang dilontarkan Yaswenda, lugas disampaikannya untuk menjawab pertanyaan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani soal rencana pemanfaatan dana desa yang pernah diterimanya pada tahun lalu.

Namun demikian, meski mengundang gelak tawa, Yaswenda juga memastikan tetap memanfaatkan dana desa yang diterimanya untuk pembangunan rumah sehat warga dan juga untuk membangun kamar mandi masyarakat.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

"(Juga) Buat jalan desa, tenaganya dari masyarakat," katanya lagi.  

Tahun ini, pemerintah memang kembali menggelontorkan dana desa untuk 100 kabupaten dan 1.000 desa di Indonesia. Jumlah anggarannya mencapai angka Rp60 triliun.

Direncanakan, dana ini akan diberikan dalam tiga tahap kepada penerima yang telah melengkapi persyaratan administrasinya. Baru kemudian bisa dimanfaatkan dengan ketentuan 30 persennya diperuntukkan untuk program padat karya.

"Mereka (warga) pun bisa mendapatkan uang dan upah harian," ujar Puan.

Atas itu, ia berharap, lewat dana desa itu juga akan bisa memacu pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan, membangun polindes, membangun embung desa, serta untuk menangani masalah gizi buruk yang ada di desa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya