Muntahan Sungai Ciliwung Mulai Berdampak

Sejumlah petugas memeriksa kondisi pintu air di aliran Sungai Cisadane Tangerang, Senin (5/2/2018)
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Luapan Sungai Ciliwung yang telah terjadi sejak Senin pagi, 5 Februari 2018, mulai menimbulkan dampak di sejumlah wilayah Jakarta, Bekasi, Depok hingga Tangerang.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Kami sudah berkoordinasi dengan Provinsi Banten. Agar pintu air Sepuluh dibuka agar tidak meluap," ujar Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah.

Sejauh ini di Kota tangerang yang dialiri oleh Sungai Cisadane, masih dalam kondisi siaga III. Sejumlah personel pun telah disiagakan untuk mengatasi dampak.

40 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Masih Terendam Banjir

Sementara itu, di Kota Depok Jawa Barat. Ratusan rumah warga yang tersebar di enam kelurahan mulai digenangi air dari muntahan Sungai Ciliwung. Dengan ketinggian rata-rata lebih dari 1 meter.

Kelurahan itu yakni Pasir Gunung Selatan, Pondok Cina, Kemirimuka, Tirtajaya dan Sukmajaya. "Kami mengimbau juga pada masyarakat untuk tidak panik, utamakan keselamatan," kata Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna.

Petugas Gabungan Pasang Bronjong di Tanggul Jebol Kali Hek Kramat Jati

Di Kota Bekasi, kondisi serupa juga terjadi. Namun masih terlokalisir di komplek perumahan warga di kawasan Kaliabang Bekasi Utara.

Setidaknya ketinggian air sudah mencapai 1,5 meter. "Ada 15 RT dalam satu RW yang ada di Perum Persada Pesona. Mereka terjebak genangan air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Haryono.

Haryono menyebut, bencana banjir di kawasan itu merupakan kejadian pertama. Ia pun mengaku cukup terkejut dengan munculnya banjir di daerah itu. "Saya juga terkejut kok bisa wilayah ini banjir. Padahal, sebelumnya tidak pernah," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya