Gubernur Aher: 90 Persen Wilayah Bogor Rawan Bencana

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi bencana longsor di Bogor
Sumber :

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), meninjau lokasi bencana longsor perlintasan rel PT KAI Km 13,800, di Kampung Maseng RT 02 RW 08, Desa Warung Menteng, Cijeruk, Bogor Jawa Barat, Selasa, 6 Februari 2018.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

Aher menyebut 82 Persen wilayah Jawa Barat adalah lokasi rawan bencana. Termasuk Kabupaten Bogor, dimana 90 persen wilayahnya adalah wilayah potensi bencana.

"Secara natural, 90 persen kawasan Bogor rawan bencana. Sementara 82 persen wilayah Jawa Barat juga rawan bencana," kata Aher di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Menurut Aher, mitigasi bencana terus dilanjutkan guna mengantisipasi dampak bencana susulan. Untuk mengantisipasi, Pemprov Jabar terus mensosisalisasikan kepada masyarakat bahawa hidup di Jawa Barat adalah hidup di kawasan rawan bencana.

Oleh karena itu, masyarakatnya harus mengetahui sedang ada di bawah posisi rawan bencana. Sosialisasi juga dilakukan setiap tahun dengan bencana beragam silih berganti.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

"Jadi tempat yang secara tegas bisa rawan, kasat mata, kawasan dataran tinggi yang ada perumahan beri sosialisasi agar pindah dulu, seterusnya seperti itu," kata Aher.

Pria kelahiran Sukabumi ini juga mengatakan, penanganan terhadap bencana longsor di Cijeruk, Bogor ini telah dilakukan pihak Kabupaten Bogor melalui Dinas BPBD. Penanganan mulai mitigasi bencana dan pencarian korban.

"Cijeruk maupun di ruas jalan di Puncak dan sampai sekarang masih terus melakukan mitigasi. Di sini sejak evakuasi ada lima korban sudah berjalan dievakuasi tinggal mencari yang belum ditemukan saat ini sedang diidentifikasi," ujar dia.

Sosialisasi Potensi Bencana

Bupati Bogor, Nurhayanti, menambahkan dari 40 kecamatan yang ada di wilayahnya, 24 di antarannya rawan bencana, khususnya longsor ketika curah hujan tinggi. Oleh karena itu kesiap siagaan dilakukan dengan mensosialisasikan potensi bencana.

Salah satunya dengan menghimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana selalu siap saat musim hujan tiba. Kemudian sinergi penanganan bencana dengan provinsi dan BPBD.

"Pasca bencana Insya Allah ini juga akan menjadi program kami tentu saja, membuat merelokasi hunian tetap seperti yang sudah dilakukan pemerintah daerah di lokasi lainnya. Kemudian kondisi sini, korban sudah ditangani dimandikan untuk kemudian dimakamkam di keluarganbya di Cicurug, kami juga menyelesaikan agar bisa berjalan lancar," terang Nurhayati.

Sebelumnya, perlintasan jalur kereta api Bogor-Sukabumi di KM 13.800 Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, longsor pada Senin, 5 Februari 2018. Tanah longsor menimbun tiga rumah dan menimbun 13 orang korban.

Dalam peristiwa ini, Asep harus kehilangan istri dan empat anaknya. Istri dan tiga anak Asep sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara delapan korban luka menjalani perawatan di Puskesmas Caringin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya