Kopassus Pemilik Ilmu Getar Pernah Cari Korban Sukhoi

Ilustrasi anggota Kopassus
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Tak banyak yang tahu sosok di balik penemu korban tewas yang tertimbun longsor di Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia adalah Praka Pujiono, anggota Batalyon 14 Grup 1 Kopassus.

Menguak Rahasia di Balik Kehebatan Kopassus yang Disegani di Dunia

Pujiono menggunakan tenaga dalam dengan ilmu getar yang dimilikinya untuk mencari istri dan anak-anak Asep Tajudin. Ilmu tersebut diterapkannya sudah bertahun-tahun.

Latihannya pun penuh dengan ketekunan yang lebih. Selain mencari korban yang tertimbun longsor di Cijeruk, ternyata Pujiono pernah menerapkan untuk mencari korban pesawat Sukhoi.

Baru 115 Hari Kembali ke Kostrad, Jenderal Darah Kopassus TNI Ini Digeser ke Lemhanas

"Saat peristiwa pesawat Sukhoi menabrak tebing Gunung Salak pada tahun 2012. Dia (Pujiono) dengan ilmu getarnya yang menemukan pertama kali korban," ujar Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus, Mayor Inf. Wahyo Yuniartoto saat dihubungi VIVA, Rabu, 7 Februari 2018.

Wahyo menambahkan, untuk mendeteksi keberadaan korban, Pujiono tak perlu menelisik tempat khusus. Cukup hanya berdiri di posisi yang diperkirakan lalu bisa mengetahui lokasi keberadaan korban.

Mengenang Sang Prajurit Tangguh, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

"Semakin dekat dengan korban, getaran itu semakin kuat," kata Wahyo.

Wahyo menambahkan, teknik ilmu getar yang diterapkan Pujiono cukup dengan pernapasan dan terkoneksi dengan alam semesta.

"Jika ketika sudah mentransfer getaran dan mendekatkan maka akan semakin dekat dan objek akan memanggil sendiri," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya