Catat, Ini Daerah Rawan Longsor di Pulau Jawa

Ilustrasi/Penanganan bencana longsor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana longsor yang terjadi saat musim penghujan sekarang ini.

Warga yang Mudik ke Yogyakarta, Hindari Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana Ini

Diketahui, berdasarkan data dari BMKG memprediksikan hujan berintensitas tinggi akan berlangsung hingga Maret 2018 mendatang, di mana puncak hujan terjadi selama Februari 2018.

Menurut data yang diperolehnya, potensi longsor di Pulau Jawa meluas di daerah-daerah yang memiliki topografi pegunungan, perbukitan dan di lereng-lereng tebing yang di bawahnya banyak permukiman.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

"Wilayah ini memanjang di Jawa bagian tengah hingga selatan. Dari peta potensi longsor pada Februari 2018, wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah daerah yang memiliki potensi paling banyak dari ancaman longsor," ujar Sutopo dalam rilisnya yang diterima VIVA, Kamis, 8 Februari 2018.

Dia menjelaskan, daerah rawan longsor tinggi di Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Bandung Selatan, Purwakarta, Garut, Sumedang, Kuningan, dan Tasikmalaya.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Sedangkan di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, Purwokerto, Purworejo, Pekalongan, Temanggung, Semarang, Karanganyar, Tegal, Wonogiri, Magelang, Purbalingga dan Boyolali.

Di Jawa Timur terutama di Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Malang, Pacitan, Mojokerto, Jember, Banyuwangi dan lainnya.

"Bencana longsor merupakan bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Sejak 1 Januari 2018 hingga 7 Februari 2018 terdapat 19 orang meninggal dunia akibat longsor, sedangkan puting beliung 5 orang, banjir 3 orang, kombinasi banjir dan longsor 2 orang dan gempa 1 orang," ucap Sutopo.

Untuk mengantisipasi berkurangnya korban dalam bencana tersebut, dia mengimbau agar masyarakat mengenali Kenali lingkungan sekitarnya tanda-tanda akan terjadinya longsor.

"Seperti adanya retakan tanah, amblesan tanah, keluarnya mata air pada lereng, air sumur dan mata air tiba-tiba keruh, pohon dan tiang listrik miring, tembok bangunan dan pondasi tiba-tiba retak dan lainnya," kata dia.

Selain itu periksa adanya retakan tanah di bukit yang merupakan cikal bakal dari mahkota longsor. Saat hujan lebat waspadalah. Jika perlu mengungsi sesaat ke tempat aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya